FOTO: Mengunjungi Kampung Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri

Industri tenun ikat Kediri sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan menjadi sumber kehidupan utama bagi warga Bandar Kidul.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 01 Okt 2018, 10:07 WIB
Mengunjungi Kampung Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri
Industri tenun ikat Kediri sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan menjadi sumber kehidupan utama bagi warga Bandar Kidul.
Pengrajin saat menyelesaikan pembuatan tenun ikat di salah satu industri rumahan di Desa Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (29/9). Industri tenun ikat Kediri sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Pengrajin saat menyelesaikan pembuatan tenun ikat di salah satu industri rumahan di Desa Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (29/9). Industri tenun ikat Kediri menjadi sumber kehidupan utama bagi warga Bandar Kidul. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Pengrajin saat menyelesaikan pembuatan tenun ikat di salah satu industri rumahan di Desa Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (29/9). Industri rumahan ini mulai bermunculan pascapabrik-pabrik saudagar China dan Arab tutup. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Pengrajin memintal benang saat menyelesaikan pembuatan tenun ikat di salah satu industri rumahan di Desa Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (29/9). Saat ini banyak pengrajin tenun ikat Bandar Kidul terpaksa gulung tikar. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Tenun ikat dipajang di salah satu industri rumahan di Desa Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (29/9). Tenun ikat Bandar Kidul memiliki motif ceplok, tirto, dan goyor dengan bahan dari sutra, semi sutra, dan katun. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Sejumlah karya tenun ikat saat dipajang di salah satu industri rumahan tenun ikat di Desa Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (29/9). Tenun ikat khas Bandar Kidul dibanderol dengan harga mulai Rp 165 ribu hingga Rp 2 juta. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya