Terungkap, Alasan Tiongkok Optimistis dengan Teknologi AI

Di saat banyak orang khawatir dengan ancaman dari teknologi kecerdasan buatan, masyarakat di Tiongkok malah optimis dengan kemajuan teknologi tersebut. Apa yang menjadi alasannya?

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2018, 17:00 WIB
Ternyata, selain pekerja seks komersial, robot dengan kecerdasan buatan juga mulai mengambil peran sebagai ahli hukum. (Sumber techinsider.io)

Liputan6.com, Tiongkok - Di saat semua orang khawatir kemajuan teknologi akan mengambil alih pekerjaan mereka, Tiongkok yang memimpin ekonomi digital dunia malah memiliki pandangan berbeda.

Riset terbaru dari Dentsu Aegis Network (DAN) menunjukkan rakyat Tiongkok paling optimistis menghadapi pengaruh teknologi digital dan kecerdasan buatan(artificial intelligence/AI)apabila dibandingkan negara lain.

“Hal ini karena orang-orang di Tiongkok percaya bahwa sistem pendidikan mereka mampu memberikan ilmu dan perangkat yang mereka butuhkan untuk sukses, terlepas dari apapun yang terjadi di masa depan,” ujar chief executive officer Dentsu Aegis Network Tiongkok Susana Tsui, sebagaimana dilansir Entrepreneur, Minggu (14/10/2018).

Laporan dari riset tersebut juga menunjukkan 68 persen masyarakat Tiongkok merasa optimistis dengan pendidikan formal yang mereka terima. Angka ini sangat tinggi saat dibandingkan dengan rata-rata optimisme masyarakat global, yakni 41 persen.


Membentuk Masa Depan Kecerdasan Buatan

Robot LG yang diklaim 'human-centric'. (Foto: Merdeka.com)

Menurut Tsui, pemerintah Tiongkok cepat tanggap dalam menerima dan bereksperimen dengan teknologi baru di sekolah-sekolah. Tujuannya ialah untuk mengembangkan generasi baru yang terbiasa bekerja berdampingan dengan kecerdasan buatan.

“Kelas AI akan disertakan di sekolah dasar dan menengah, sedangkan buku baru tentang AI tengah dikembangkan oleh ahli, yang nantinya akan mencakup topik seperti teknologi pengenal wajah (facial recognition) dan kemudi otonom (autonomous driving),” ungkap Tsui.

Ia meneruskan, kemauan pemerintah untuk menetapkan reformasi berskala besar dengan cepat juga berkontribusi terhadap optimisme yang dimiliki masyarakat Tiongkok.

Hasil survei juga menunjukkan 73 persen masyarakat di Tiongkok melihat pengaruh teknologi digital sebagai hal yang positif, termasuk juga dalam hal kemampuannya untuk menciptakan pekerjaan dan mengatasi tantangan sosial.

Ekosistemnya yang kaya akan inovator dan investor, sikap yang terbuka terhadap teknologi pada jajaran pemerintahan dan pemangku kebijakan, serta pasar konsumennya yang besar membuat Tiongkok menjadi negara yang saat ini memimpin pertumbuhan digital.

Tak hanya pemerintah, teknologi kecerdasan buatan juga dengan cepat diterima oleh pelaku bisnis dari berbagai sektor, mulai dari startup hingga bisnis yang sudah berjalan.

Para pebisnis percaya, teknologi AI bisa membuat hidup lebih mudah dan memberi dorongan yang signifikan pada pertumbuhan bisnis.

(Felicia Margaretha/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya