Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Badan Pemenangan Nasional telah sepakat untuk lebih fokus menangani bencana gempa Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, ketimbang melanjutkan kampanye.
"Kontestasi Pemilihan Presiden bukanlah segalanya. Ada sisi kemanusiaan yang harus dikedepankan dalam kehidupan berbangsa yang tengah berduka. Hal inilah yang menjadi prinsip tegas pasangan Prabowo-Sandi dalam menyikapi musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah," kata Dahnil lewat keterangan tertulis diterima, Senin (1/10/2018).
Advertisement
Dahnil mengatakan, jadwal kunjungan pekan ini harusnya digelar di Sulawesi, seperti Gorontalo. Namun rencana itu dibatalkan karena tim Prabowo-Sandi akan fokus menangani penghimpunan relawan dan bantuan sosial untuk korban gempa Palu, Donggala dan Lombok.
"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia turut membantu meringankan beban masyarakat yang sedang dilanda musibah tanpa harus melihat latar belakang," jelas dia.
Dahnil mengajak seluruh komponen untuk bergotong-royong membantu saudara sebangsa di Sulawesi Tengah.
Dia berharap rasa peduli atas nama kemanusiaan bisa terbuka. Pun dari dunia internasional untuk mempercepat bantuan dan recovery Palu, Donggala, serta Lombok.
Tunjukkan Kepedulian
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kegiatan kampanye di Sulawesi dan sekitarnya dihentikan. Ini menyusul bencana alam yang mengguncang kawasan tersebut.
"Dalam keadaaan seperti ini saya berpendapat, menyarankan agar untuk sementara waktu, paling tidak untuk Sulawesi Tengah, Palu, Donggala, dan sekitarnya itu kegiatan kampanye pemilu dihentikan," kata SBY dalam keterangannya yang diunggah di YouTube, Minggu (30/9/2018).
Dia menambahkan, saat ini semua pihak hendaknya dapat menunjukkan kepedulian terhadap korban gempa di kawasan tersebut. Ini sebagai tindakan membantu pemerintah dalam menangani bencana.
"Saya kira saatnya kita menunjukkan solidaritas untuk saudara-saudara kita yang mengalami musibah dan sekaliguas membantu pemerintah mengatasi bencana ini," ucap SBY.
SBY menuturkan dirinya memiliki peristiwa yang sama saat menjadi calon presiden pada Pilpres 2009. Kala itu, ia dan Jusuf Kalla menghentikan kampanye ketika tanggul Situ Gintung jebol.
"Ketika kami mendengar musibah jebolnya Situ Gintung, baik saya dan Pak Jusuf Kalla langsung menghentikan kampanye. Kami berdua bergantengan tangan menuju ke daerah bencana dan bersama mengatasinya," ujar SBY.
"Itu saran dan pandangan saya. Marilah kita utamakan dulu, bersatupadu kita membantu pemerintah dan saudara kita. Kaya kira kegitan pemilu dan kampanye kita hentikan dulu," pinta SBY.
Advertisement