Liputan6.com, Makassar - Daeng Rannu (46), salah seorang warga Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan yang berhasil selamat dari kejadian gempa dan tsunami Palu yang terjadi Jumat, 28 September 2018.
Meski sempat dihempas ombak besar tsunami Palu, bapak yang sudah empat tahun merantau di Kota Palu tersebut berhasil selamat dari terjangan maut. Hal itu, kata dia, berkat pertolongan Allah SWT melalui amalan doa yang ia terus bacakan dalam hati.
"Saya sangat percaya dan yakin dengan kekuatan doa. Alhamdulillah Allah SWT mendengarnya dan menyelamatkan nyawaku," ungkap Rannu melalui via telepon saat dihubungi kerabatnya yang ada di Kabupaten Jeneponto, Senin (1/10/2018).
Ia mengungkapkan doa yang ia amalkan tersebut, merupakan warisan dari kakeknya dulu, Almarhum Haji Sakka. Di mana makna doanya yakni memohon kepada Allah SWT agar selalu diberi kemudahan dan dijauhkan dari marabahaya.
Baca Juga
Advertisement
"Meski doanya berbahasa Makassar, artinya tak lain bagaimana kita bermohon kepada Allah SWT agar terhindar dari segala marabahaya yang kapan saja dan di mana saja bisa muncul. Inilah yang saya amalkan saat gempa bumi Palu terjadi dan Alhamdulillah Allah SWT menyelamatkan nyawaku," ungkap Rannu di telepon saat mengabari kondisinya ke kerabatnya tersebut.
Ia hingga saat ini memilih bertahan di Kota Palu membantu tim relawan yang terus berdatangan untuk mencari korban-korban yang tertimpa reruntuhan gedung akibat gempa dan tsunami Palu.
"Insya Allah saya sehat-sehat di sini. Sampaikan salam sama keluarga semua di Jeneponto. Saya belum bisa pulang karena ingin membantu para relawan mencari korban yang meninggal akibat gempa dan tsunami Palu ini. Jangan khawatir saya sehat-sehat kok," terang Rannu kemudian meminta izin kepada kerabatnya tersebut untuk mengakhiri pembicaraan di telepon karena hendak kembali bekerja membantu relawan mencari korban reruntuhan gempa dan tsunami Palu.
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini: