Mendagri Minta Peserta Pemilu 2019 Tak Kampanye di Palu dan Donggala

Mendagri Tjahjo Kumolo meminta peserta Pemilu 2019 tidak berkampanye di daerah terdampak gempa serta tsunami di Sulawesi, khususnya Palu dan Donggala.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 01 Okt 2018, 18:44 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pun menghimbau bahwa masyarakat tidak perlu curiga terhadap perbaikan Data Pemilih Tetap (DPT).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta peserta Pemilu 2019 tidak berkampanye di daerah terdampak gempa serta tsunami di Sulawesi, khususnya Palu dan Donggala. Permintaan ini juga ditujukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya meminta kepada KPU untuk khusus Sulawesi Tengah ini sementara tidak ada kampanye dulu," ujar Tjahjo terkait Pemilu 2019 dan gempa Palu di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).

Dia berharap, bencana alam di Palu dan Donggala bisa teratasi terlebih dahulu. Namun, Thahjo tak melarang partai politik untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa dan tsunami.

"Silakan partai politik kalau mau bantu sembako," kata Tjahjo.

 


844 Meninggal Dunia

Pandangan udara memperlihatkan sejumlah bangunan rusak usai dilanda gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). Gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo disusul tsunami melanda Palu dan Donggala pada 28 September 2018. (JEWEL SAMAD/AFP)

Sebanyak 844 orang meninggal dunia karena gempa dan tsunami di wilayah Donggala serta Palu, Sulawesi Tengah. Sebagian besar korban berasal dari Palu yang diterjang tsunami usai gempa.

"Yang ditemukan dan diidentifikasi, jumlah korban tewas sebanyak 844 orang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi persnya, di kantor BNPB, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Menurut dia, sebagian besar korban meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Sementara, BNPB memperkirakan, jumlah korban gempa Palu, Donggala dan sekitarnya akan terus bertambah. Petugas, lanjut dia, masih terus melakukan evakuasi.

Dia memperkirakan, masih ada korban gempa Palu dan Donggala yang tertimbun reruntuhan bangunan. Petugas kesulitan mengevakuasi karena besarnya bongkahan bangunan.

Oleh karena itu, "Kami memerlukan tambahan alat berat untuk evakuasi," kata Sutopo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya