Liputan6.com, Jakarta - Suzuki secara resmi memamerkan wujud SUV andalan mereka, yaitu Vitara 2019. Setidaknya terdapat empat ubahan utama yang terjadi pada Vitara anyar. Pertama bagian eksterior. Desain sedikit direvisi dari model sebelumnya. Ia mengadopsi dua sisi grille yang didesain ulang. Bumper depan dirombak secara halus, model pelek baru dan lampu belakang pakai LED.
Ubahan kedua ada pada bagian interior. Kabin kini mendapatkan aksen perak, yang lebih cerah di dasbor, pintu dan konsol tengah. Kemudian ia punya lapisan lembut di atas panel instrumen dan pola geometrik untuk panel dasbor. Pusat instrumen (meter cluster) juga disegarkan dan menampilkan informasi lebih berwarna.
Baca Juga
Advertisement
Yang ketiga, ubahan jantung mekanis. Menurut kami, inilah bagian paling penting sebagai kendaraan baru. Di balik bonet ditancapkan mesin Boosterjet Turbocharged baru. Mesin yang dipinjam dari Suzuki S-Cross. Suzuki menanggalkan mesin lawas 1,6 liter naturally aspirated alias tanpa sokongan turbo.
Pada varian bawah Vitara 2019, mendapatkan mesin 1,0 liter turbocharger, tiga-silinder. Empasan tenaga yang keluar sebanyak 109 Tk. Sedangkan model menengah ke atas dilengkapi mesin 1,4 liter turbo, empat silinder. Daya yang terlontar sebesar 138 Tk dan daya puntir 220 Nm. Sejauh ini, belum ada kata resmi tentang opsi mesin diesel. Namun ada kemungkinan mereka memakainya sesuai kebutuhan pasar.
Sistem penggerak empat roda (All Grip) Suzuki tersedia sebagai opsi, untuk kedua mesin. Baik untuk transmisi manual maupun otomatis. Versi yang paling ekonomis adalah model penggerak front-wheel-drive Vitara 1.0 Boosterjet. Ini pilihan yang menggiurkan. Sebab Suzuki mengklaim cuma menenggak bensin 18,9 km/liter (53,3 mpg Inggris dan 44,4 mpg AS). Dan emisi CO2 terbilang rendah, 121 g / km sesuai pengujian dari NEDC.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Pembaruan yang keempat berupa fitur keamanan. Vitara lawas dilengkapi Radar Brake Support (RBS) kini digantikan oleh Dual Sensor Brake Support (DSBS). Konon kinerjanya lebih baik. Sebab RBS hanya mengandalkan radar gelombang berfrekuensi milimeter. Sementara DSBS menggunakan kamera monokuler dan radar laser (MFL). Sistem ini terkandung deteksi pejalan kaki, untuk fungsi pengereman dan meminimalisasi kerusakan tabrakan.
Fitur canggih lain seperti Lane Departure Warning and Prevention, Traffic Sign Recognition, Blind Spot Monitor dan Rear Cross Traffic Alert tersedia. Suzuki belum merilis harga di pasar. Namun di Jerman, Suzuki Vitara 2019 dibanderol mulai dari US$ 21, 925 atau sekitar Rp 327 juta.
Sumber: Oto.com
Advertisement