Fakhri Husaini Ungkap Perbedaan Timnas U-16 Indonesia dan Australia

Timnas U-16 Indonesia kalah 2-3 dari Australia pada perempat final Piala AFC U-16 2018.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 01 Okt 2018, 20:20 WIB
Piala AFC U-16 2018, Timnas Indonesia U-16 versus Australia, Senin (1/9/2018). (AFC)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Langkah timnas U-16 Indonesia pada Piala AFC U-16 2018 harus terhenti di perempat final. Amiruddin Bagus Kahfi dan kolega kalah 2-3 dari Australia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (1/10/2018).

Pelatih timnas U-16 Indonesia Fakhri Husaini menyebut salah satu perbedaan mendasar antara skuatnya dan Australia. "Secara umum kami setara dengan Australia. Yang membedakan adalah para pemain mereka berasal dari kompetisi usia muda yang baik dan itu terlihat dari kualitas permainan mereka," kata Fakhri usai pertandingan seperti dikutip dari Antara.

Ia melanjutkan, berkat rutin berlaga di kompetisi usia muda, pemain timnas U-16 Australia mampu memperlihatkan organisasi permainan yang bagus saat bertahan maupun menyerang. Selain itu, kualitas teknik individu pemainnya juga di atas rata-rata.

"Meski demikian saya bangga kepada para pemain saya yang sudah memberikan perlawanan ketat," tutur Fakhri.

 

* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

 

 

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.


Liga Australia

Timnas Indonesia U-16 harus mengakui keunggulan Australia pada perempat final Piala Asia U-16 2018. (AFC)

Sebagai informasi, sebanyak 17 dari 23 nama di timnas U-16 Australia adalah pemain muda klub-klub Liga Australia (A-League) yang berkompetisi di Liga Muda Nasional (National Youth League) Australia. Lima pemain berlaga di kompetisi yang dijalankan pemerintah, lalu satu nama terakhir, Tristan Hammond, tercatat sebagai pemain junior klub ternama Liga Portugal Sporting Lisbon.

National Youth League yang mempertandingkan tim dengan pemain berusia 16-21 tahun ini sudah berjalan sejak 2008 dan di bawah pengawasan Federasi Sepak Bola Australia (FFA). Bahkan, cikal bakal kompetisi itu sudah ada sejak 1984 silam.

Sementara Indonesia, baru memiliki Liga U-16 pada 2018, yang bergulir sejak September lalu. Adapun para pemain timnas U-16 Indonesia saat ini berasal dari sekolah-sekolah sepak bola dan pusat pendidikan dan latihan pelajar (PPLP) di daerah-daerah.


Bikin Kompetisi

Fakhri pun berharap semua pemangku sepak bola nasional, yaitu PSSI, pemerintah, dan swasta agar bersatu membangun satu kompetisi sepak bola usia muda yang terintegrasi, tidak terbagi-bagi. "Karena tak ada jalan lain membangun sepak bola nasional selain melalui kompetisi," ujarnya.

"Semoga kerja sama antarpemangku kepentingan bisa menjalankan kompetisi sepak bola usia muda yang berkelanjutan," imbuh pemain timnas Indonesia era 1990-an tersebut.

Sementara itu, dengan kekalahan dari Australia, timnas U-16 Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung di Peru pada tahun depan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya