Ketum PPP Minta Penyaluran Bantuan Gempa Palu dan Donggala Dipermudah

Sementara, Wakil ketua Komisi IX DPR Ermalena menyebut, bencana di Palu dan Donggala membutuhkan penanganan sesegera mungkin.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Okt 2018, 07:25 WIB
Pandangan udara memperlihatkan sejumlah bangunan rusak usai dilanda gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). Gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo disusul tsunami melanda Palu dan Donggala pada 28 September 2018. (JEWEL SAMAD/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy meminta agar birokrasi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah tidak kaku, khususnya dalam hal menyalurkan bantuan untuk gempa dan tsunami. Mengingat kondisi sekarang darurat.

"Koordinasi perlu dipermudahkan. Jika menengok situasi penduduk di sana dari berbagai televisi nasional, dalam kondisi membutuhkan," ucap Romahurmuziy, Senin 1 Oktober 2018.

Dia menuturkan, kemudahan ini penting. Sebab, akses bantuan ke lokasi warga di Palu dan Donggala, masih sangat sulit.

"Sementara bantuan dari mana-mana masih butuh waktu," kata pria yang akrab disapa Romi.

Sementara itu Wakil ketua Komisi IX DPR RI Ermalena menyebut, bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tenggara membutuhkan penanganan yang tepat segera mungkin. Bahkan menurutnya, bencana di Palu jauh lebih komplek dibanding di Lombok NTB.

"Masalahnya berbeda dengan gempa Lombok. Di Lombok jalan dan bandara masih bisa digunakan, sehingga mobilisasi logistik bisa relatif cepat," kata dia.

 

* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

 

 

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.


Koordinasi Cepat

Dia juga meminta pemerintah berkoordinasi dengan cepat, dengan adanya pembagian kerja tugas yang jelas dan fleksibel. Sehingga bantuan bisa langsung sampai ke korban yang membutuhkan.

"Harus segera koordinasi cepat. Siapa melakukan apa. Yang pasti adalah melakukan penyelamatan terhadap korban, membuka akses jalan, serta melakukan identifikasi titik pengungsian agar koordinasi dan distribusi logistik bisa terukur. Jalur birokrasi juga jangan terlalu panjang," pungkas Ermalena.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya