Cari Tempat Lebih Layak, Ribuan Warga Tinggalkan Palu

Hanidar warga Mamboro dan Abni warga perumahan jalan Layana, mengaku keluar dari Kota Palu untuk mencari keluarganya di Moutong yang kondisi rumahnya masih baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2018, 08:36 WIB
Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo)
Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo)

Liputan6.com, Gorontalo - Ribuan warga dari Kota Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya mulai meninggalkan wilayahnya yang terdampak gempa bumi dan tsunami, khususnya melalui jalur darat, untuk mencari tempat tinggal sementara yang layak.

Pantauan sejak Senin malam 1 Oktober hingga Selasa pagi (2/10/2018), ribuan kendaraan yang didominasi jenis motor itu keluar dari Palu sehingga terjadi kemacetan panjang yang diprediksikan hingga 10 KM di wilayah kebun kopi Toboli.

Sejumlah warga mengaku akan ke daerah yang aman, di mana ada sanak keluarga, baik itu di Kabupaten Poso dan Luwuk Banggai. Kemudian banyak juga yang akan ke provinsi tetangga seperti Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Demikian dilansir Antara.

Mereka yang keluar dari Kota Palu adalah warga yang selamat dari Kelurahan Tondo, Kampung Nelayan, Talise, dan Momboro yang melewati jalur darat menuju pantai timur dan pantai barat.

Hanidar warga Mamboro dan Abni warga perumahan jalan Layana, mengaku keluar dari Kota Palu untuk mencari keluarganya di Moutong yang kondisi rumahnya masih baik.

Ia telah mengajak keluarga yang lain, walaupun tidak ada satupun anggota keluarga yang korban jiwa.

 

* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

 

 

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.


Titik Longsor Dibersihkan

Sementara di jalur kemacetan itu, ternyata ada sekitar enam titik longsor sudah berhasil dibersihkan, karena dampak gempa pada Jumat 28 September 2018.

Termasuk di titik pertama memasuki perbukitan kebun kopi dari arah Palu, longsor material batu kecil dan tanah yang terjadi Minggu malam 30 September malam sudah berhasil dibersihkan.

Namun, sebagian besar pelintas sangat hati-hati melintasi jalur itu, sebab jalan sangat licin dan masih ada juga bau jenazah menyengat di kawasan kebun kopi.

Di jalur itu juga banyak ditemui kendaraan-kendaraan yang membawa bantuan logistik dan relawan untuk korban di Palu dan Donggala.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya