Liputan6.com, Jakarta - Rian Kurniawan asal Sulawesi Selatan dan Luh Putu Inggita Santy dari Bali didapuk menjadi Putera Puteri Maritim Indonesia 2018. Pengukuhan tersebut dilakukan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Senin malam (1/10/2018).
Mahkota penghargaan Putera Puteri Maritim Indonesia 2018 disematkan langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya didampingi Ketua Yayasan Putera Puteri Maritim Indonesia Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno.
Menko Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya mengatakan, generasi muda Putera Puteri Maritim Indonesia 2018 merupakan salah satu poros strategis kemaritiman di Indonesia untuk mengoptimalkan potensi bahari dan maritim. Mengingat 75 persen kawasan Indonesia terdiri dari lautan.
"Agak terlambat mempromosikan kekayaan laut ini secara luas, tapi Presiden Jokowi mendorong maritim untuk menjadi sesuatu yang hebat," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga
Advertisement
Menko Luhut juga berpesan kepada seluruh finalis Putera Puteri Maritim Indonesia 2018 dapat menjadi agen perubahan. Sehingga dapat menghasilkan output yang sangat berarti untuk pengembangan budaya maritim di Indonesia.
"Saya berharap program ini terus berjalan untuk memberikan generasi muda membawa Indonesia lebih bagus ke depannya," ujar Luhut.
Pada kesempatan yang sama, Menpar Arief Yahya, usai menyematkan mahkota kepada peraih gelar PPMI 2018, mengatakan bahwa para finalis PPMI 2018, selain memiliki good looks, juga briliant dan ethics, yang terkandung dalam unsur 4R, yaitu raga, rasio, rasa, dan ruh.
Artinya, para finalis PPMI bisa menjadi duta wisata atau endorsers untuk mengenalkan dan mempromosikan potensi kekayaan di daerahnya masing-masing. Hal itu karena para finalis punya peran sangat besar untuk pariwisata Indonesia karena bergerak dari sektor maritim. Sedangkan di Indonesia, salah satu daya tarik utama pariwisatanya ada di sektor maritim.
"Endorsers menjadi bagian dari strategi media promosi pariwisata yang dijalankan Kementerian Pariwisata, dengan menggunakan pendekatan POSE, Paid, Ownes, Social Media, dan endorser," ujar Arief Yahya.
Simak juga video pilihan berikut ini: