Bursa Asia Melemah, IHSG Susut 23,71 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada sesi pertama perdagangan saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Okt 2018, 12:23 WIB
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini. Tekanan rupiah di tengah nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Selasa (2/10/2018), IHSG melemah 23,71 poin atau 0,40 persen ke posisi 5.920,88.Indeks saham LQ45 susut 0,44 persen ke posisi 937,86. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 201 saham melemah sehingga menekan IHSG. 144 saham menguat dan 138 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.956,77 dan terendah 5.920,75. Total frekuensi perdagangan saham 266.707 kali dengan volume perdagangan saham 7 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 4,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 97,21 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.987.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,13 persen, sektor saham aneka industri menanjak 0,33 persen dan sektor saham konstruksi mendaki 0,02 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar melemah 1,24 persen, sektor saham keuangan merosot 0,54 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,50 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham RBMS naik 26,39 persen ke posisi Rp 182 per saham, saham CITY melonjak 24,41 persen ke posisi Rp 316 per saham, dan saham AKPI mendaki 22,73 persen ke posisi Rp 1.080 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham INPP merosot 15,70 persen ke posisi Rp 510 per saham, saham DIGI tergelincir 12,50 persen ke posisi Rp 1.050 per saham, dan saham SAFE susut 12,50 persen ke posisi Rp 210 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia tertekan kecuali indeks saham Jepang Nikkei naik 0,26 persen. Sedangkan indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,72 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,03 persen, indeks saham Thailand susut 0,45 persen, indeks saham Singapura melemah 0,25 persen dan indeks saham Taiwan merosot 1,17 persen.

 

 

* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

 

 

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.


Awal Sesi, IHSG Menghijau

Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Selasa ini. Investor asing melakukan aksi beli pada perdagangan di pagi ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa 2 Oktober 2018, IHSG menguat tipis 2,64 poin atau 0,04 persen ke posisi 5.947,25. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat tipis 8,84 poin atau 0,15 persen ke posisi 5.953. Kemudian IHSG sempat bergerak di zona hijau tetapi naik tipis.

Indeks saham LQ45 naik 0,06 persen ke posisi 942,50. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham Infobank15 melemah 0,14 persen.

Sebanyak 112 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Selain itu 56 saham melemah dan 128 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.954,43 dan terendah 5.941,21.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 17.513 kali dengan volume perdagangan 205,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 208,1 miliar.

Investor asing beli saham Rp 693 juta di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.890.

Sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham aneka industri naik 0,84 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 0,58 persen dan sektor saham perkebunan menanjak 0,38 persen.

Selain itu, sektor saham infrastruktur melemah 0,15 persen, sektor saham barang konsumsi susut 0,02 persen dan sektor saham infrastruktur dasar merosot 0,11 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham AKPI naik 24,43 persen ke posisi Rp 1.095 per saham, saham CITY menanjak 24,41 persen ke posisi Rp 316 per saham, dan saham PNSE menguat 20,14 persen ke posisi Rp 835 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ARTA merosot 9,52 persen ke posisi Rp 190 per saham, saham GOLD turun 10,53 persen ke posisi Rp 510 per saham, dan saham GMFI susut 6,38 persen ke posisi Rp 264 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya