Pascagempa, Warga Sumba Timur Mengungsi ke Daerah Tinggi

Seorang anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur Umbu Hinggu Panjanji mengaku keluarganya panik saat terjadi gempa.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2018, 12:27 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungsi ke tempat tinggi setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,3 mengguncang. 

"Situasi agak menegangkan, anak sekolah dipulangkan dan sebagian warga menuju kawasan yang dijuluki `leter S` atau tempat paling tinggi di kota tersebut," kata Imelda Sulistyawati Seda, warga di Sumba Barat Daya tentang keluarganya yang bermukim di Waingapu, Sumba Timur, Selasa (2/10/2018).

Imelda mengatakan, keluarga yang bermukim di dekat dermaga feri bergegas mengungsi ke tempat tinggi setelah gempa. Demikian dilansir Antara.

Seorang anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur Umbu Hinggu Panjanji mengaku keluarganya aman semua. Mereka sempat keluar rumah dan panik ketika gempa.

Saat gempa terjadi, Umbu sedang berada di kampung Desa Kamanggih kecamatan Kahaungu Eti. Ia mendapat kabar bahwa murid-murid SD dan SMP di Waingapu dipulangkan sesaat gempa bumi karena mereka panik.

 


Rentetan Gempa

Gempa pertama di Sumba Timur, NTT pada Selasa 2 Oktober 2018 terjadi pada pukul 06.12 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,2. 15 menit kemudian gempa magnitudo 5,3 mengguncang. Pukul 06.59 WIB, gempa berkekuatan 6 M kembali mengguncang Sumba Timur.

Gempa berikutnya terjadi pada pukul 07.16 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,3. Seluruh gempa itu tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu, Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan. Namun, petugas Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) setempat sedang melakukan pemantauan dan pendataan.

 

Reporter: Melissa Octavianti

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya