Liputan6.com, Jakarta - Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) diguncang gempa beruntun, Selasa (2/10/2018). Guncangan gempa mengkibatkan aspal di atas badan jembatan Wula yang ada di Desa Wula, Kecamatan Wula Waijelu, Sumba Timur retak. Selain jembatan, sebagian gedung sekolah juga mengalami kerusakan.
"Retaknya di aspal, di jembatan, bukan pada konstruksi jembatan," kata Bupati Sumba Timur Gideon Mbiliyora.
Menurut Gideon, arus kendaraan yang melewati jembatan tetap lancar. Sedangkan, sampai pukul 09.43 Wita, belum ada laporan resmi kerusakan fasilitas umum maupun rumah penduduk.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Stasiun Geofisika Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan, hingga pukul 12.00 Wita, sudah 13 kali gempa mengguncang Pulau Sumba.
Gempa bumi itu, kata Arief tidak berpotensi tsunami. "Tidak berpotensi tsunami tetapi masyarakat harus tetap tenang dan waspada," katanya.
Sebelumnya diberitakan, episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 10.48 Lintang Selatan dan 120.24 Bujur Timur pada kedalaman 10 km. Gempa berlokasi pada 56 km Barat Daya Sumba Timur, 125 km Tenggara Sumba Tengah, 131 km Tenggara Sumba Barat Daya, 375 km Barat Daya Kupang dan 1.565 km Tenggara Jakarta.
Sementara itu, selang beberapa menit kemudian gempa dengan kekuatan magnitudo 6,3 mengguncang kabupaten itu dengan kedalaman yang sama, yakni 10 kilometer. Lebih lanjut, Gideon menambahkan sejumlah staf serta BPBD Sumba Timur sudah dikerahan untuk mendata kerusakan lain di daerah itu pascagempa itu.
Simak juga video pilihan berikut ini: