Liputan6.com, Jakarta - Proses klasifikasi untuk para atlet yang akan berlaga di Asian Para Games 2018 dimulai hari ini, Selasa (2/10/2018). Untuk lolos dari proses ini, setiap atlet harus melewati penilaian yang sangat ketat.
Proses klasifikasi atlet Asian Para Games 2018 berlangsung di venue masing-masing cabor. Untuk para renang, proses klasifikasi dilakukan di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, sesuai dengan venue pertandingannya.
Baca Juga
Advertisement
Ini adalah persyaratan wajib yang harus diikuti setiap atlet yang ingin berlaga di Asian Para Games 2018. Proses klasifikasi ini akan berlangsung hingga Jumat (5/10/2018). Tujuannya adalah mengelompokkan para atlet berdasarkan jenis dan tingkat disabilitasnya.
Ada tiga kategori dalam klasifikasi Asian Para Games 2018. Itu adalah Physical Impairment (PI) untuk atlet disabilitas daksa, Visual Impairment (VI) bagi atlet disabilitas netra, dan Intellectual Impairment (II) untuk atlet disabilitas intelektual.
Untuk di akuatik, ada beberapa tes yang harus dijalani setiap atlet. Hal ini juga untuk mengidentifikasi bagaimana cara atlet tersebut berenang. Hal itu diungkapkan penanggung jawab klasifikasi para renang, Rora Asyulia, saat dijumpai Liputan6.com.
Tes Berenang
"Jadi kalau di akuatik ada yang namanya water test. Ini lebih ke soal teknik. Di water test ini tidak hanya menilai seorang atlet bisa berenang dengan gaya apa, tapi juga soal safety-nya. Tingkat disabilitas seorang atlet kan berbeda-beda, jadi nanti kita lihat dan nilai berenangnya seperti apa," ujar Rora.
Khusus di venue akuatik hanya dilakukan proses klasifikasi atlet yang berstatus review (R) dan new (N). Jika berstatus confirmed (C), mereka tak perlu menjalani klasifikasi karena sudah menjalaninya di ajang sebelumnya. Sementara itu, untuk R, biasanya ini untuk atlet yang masa aktif klasifikasinya sudah habis.
"Nah review ini ada yang perlu di-update, apakah ada peningkatan atau pengurangan. Review itu biasanya ada batas waktunya. Jika sudah lewat batas waktu, ia harus melakukan proses klasifikasi lagi jika mau bertanding," ungkap Rora.
Advertisement
Kesempatan Banding
Di setiap akhir sesi klasifikasi, akan ada pengumuman siapa saja atlet yang memenuhi persyaratan dan siapa saja yang dianggap tidak lolos. Untuk atlet yang tidak lolos atau hasilnya tak sesuai dengan yang didaftarkan, atlet tersebut berhak mengajukan protes dalam waktu satu jam.
"Jadi setelah pengumuman, kita akan pasang di sana. Dan ada waktu satu jam jika hasilnya tidak sesuai dengan yang mereka inginkan, ada waktu untuk protes. Ini jika mereka tidak terima hasilnya dengan apa yang mereka daftarkan. Ada prosedurnya dan mereka harus bayar US$ 200," kata Rora.
Kalau mau protes, kita hanya memfasilitasi, nanti akan dikelola federasi internasionalnya. Nanti saat kembali menjalani proses klasifikasi, akan diperiksa dengan orang yang berbeda. Ini karena penilaiannya subjektif," ia menambahkan.