Liputan6.com, Jakarta - Soeharto dikenal sebagai satu-satunya Presiden Republik Indonesia yang memiliki masa jabatan terlama, sekitar 32 tahun. Sepak terjangnya seringkali membuat penasaran, termasuk gaya hidup bapak enam anak tersebut.
Sebagai pria Jawa tulen, ia kerap terlihat menerapkan tradisi Jawa dalam keseharian. Namun, ia juga tak menutup diri dari gaya hidup Barat. Apa saja yang biasa dilakukan Soeharto semasa hidupnya? Berikut enam gaya hidup Soeharto yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.
Advertisement
1. Suka isap cerutu
Soeharto biasa mengisap cerutu saat santai, seperti sedang memancing. Kebiasaan itu bahkan sampai diketahui pejabat asing. Dalam buku Off The Record Vol.1 karya Suryadi A.P, Perdana Menteri Italia Giovanni Goria bahkan menghadiahkannya cinderamata tempat cerutu antik kala berkunjung ke Indonesia pada 6-7 Januari 1988.
Setelah Soeharto sakit dan dilarang dokter, kesukaannya pada cerutu harus ditahan. Ia kemudian beralih dari mengisap menjadi menggigiti cerutu. Bila ia menggigiti cerutu kecil, itu pertanda Soeharto lagi banyak pikiran dan masalah. Sebaliknya, jika ia menggigit-gigit cerutu besar, itu pertanda mood Soeharto sedang baik.
2. Baju safari dan caping petani
Soeharto dikenal dengan kebiasaan mengenakan kemeja safari saat berdinas, termasuk turun ke lapangan. Begitu di sawah, ia menambahkan caping petani di kepalanya.
Ia lalu berdiri di tengah sawah dan memotong padi, lalu mengangkatnya dengan tangan. Pose itu jadi gaya andalan Soeharto bahkan sampai ditiru oleh beberapa Presiden Indonesia berikutnya.
Jemur Badan
3. Menjemur badan di bawah sinar matahari
Saat menjalani aktivitasnya, Soeharto masih peduli akan kesehatannya. Mengurung di dalam rumah Cendana, tidak membuat tubuhnya sehat bugar. Untuk itu, ia biasa menjemur badan saat tidak ada tamu yang mengunjunginya. Rutinitas seperti ini dilakukan setiap jam 8 sampai 9 pagi.
4. Minum teh sebagai akhir pertemuan
Minum teh menjadi sebuah rutinitas gaya hidup Soeharto dalam mengakhiri pertemuan dengan tamunya. Banyak orang yang sering menemuinya sudah mengetahui bahwa sebelum diminta minum teh tersebut, artinya perbincangan dalam pertemuan itu belum selesai.
5. Pura-pura tidur
Untuk mengusir rasa jenuh dan bosan ketika dalam perjalanan, membuat Soeharto kadang menjahili Ibu Tien. Kejahilannya itu ternyata bertujuan untuk menghibur Ibu Tien dan melihatnya tersenyum bersama Soeharto. Pura-pura tidur menjadi salah satu cara yang selalu dilakukannya saat bosan.
Advertisement
Tata Krama pada Yang Tua
6. Tradisi sungkeman
Tradisi sungkeman pada saat lebaran terus dilakukan oleh Soeharto selama masa hidupnya. Sungkeman dengan bersimpuh di bawah kaki Ibu dan meminta doa restu serta berterimakasih kepada orangtua menjadi hal yang utama bagi Soeharto. Tradisi ini pun menjadi teladan turun temurun bagi anak-anak Soeharto sampai cucunya sekali pun.
(Mariany)
Saksikan video pilihan berikut ini: