Menanti Kejutan Intermot 2018

Terkini, Intermot 2018, pameran roda dua berskala dunia berlangsung pada 3-7 Oktober 2018 di Cologne, Jerman.

oleh Sigit Tri Santoso diperbarui 02 Okt 2018, 17:35 WIB
Honda CB125R tampil di Intermot 2018, Cologne, Jerman. (Sigit/Liputan6.com)

Liputan6.com, Cologne - Mendekati akhir tahun sejumlah pameran otomotif dijadwalkan bergulir di sejumlah negara. Terkini, Intermot 2018, pameran roda dua berskala dunia berlangsung pada 3-7 Oktober 2018 di Cologne, Jerman.

Liputan6.com berkesempatan menyaksikan langsung kejutan-kejutan di arena Intermot 2018 atas undangan PT Astra Honda Motor (AHM).

Dalam pameran ini sejumlah pabrikan besar ikut serta, sebut saja Ducati, BMW Motorrad, Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki, Piaggio, hingga Triumph.

Mereka akan memanfaatkan event ini untuk menampilkan produk terbaru maupun teknologi-teknologi terkini yang dimiliki.

Salah satu produk yang dinantikan adalah motor terbaru Honda yakni CB650R Neo Sports Cafe Racer.

Tidak cuma itu, Kawasaki Ninja 125 dan juga Suzuki Katana juga bakal melakoni debutnya di sini.

Pabrikan Eropa seperti Aprilia juga tak mau ketinggalan dengan memperkenalkan Aprilia Tuono V4. Perusahaan ban Bridgestone juga bakal merilis empat ban motor terbarunya, salah satunya Battlax Hypersport S22.

 


Saksikan Videonya di Bawah Ini:


Doa untuk Bencana Palu dan Donggala dari Sirkuit Jerez

Bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah tidak hanya menyebabkan kerusakan di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Ada dua kabupaten lagi di Sulteng yang juga terdampak gempa magnitude 7,4 pada Jumat 28 September 2018 lalu.

Seluruh rakyat Indonesia turut berduka. Tak terkecuali tim Astra Honda Racing Team yang sedang berlaga di Jerez dalam kejuaraan CEV Moto2 European Championship. Kepada Liputan6.com, AHM melalui Direktur Pemasarannya, Thomas Wijaya mengutarakan duka dan simpatinya.

"Kami sangat berduka dan prihatin dengan bencana yang terjadi di Palu dan Donggala," ujar Thomas saat dijumpai di Sirkuit Jerez.

Saat ini AHM sedang berkoordinasi dengan pihak terkait dan mendata bencana yang mungkin dialami oleh jaringan usaha dan keluarganya. "Semoga jaringan dan keluarganya selamat. Kami juga sedang identifikasi terkait infrastruktur yang ada," tambah Thomas.

Selepas itu baru menentukan apa yang kiranya dibutuhkan, seperti makanan, minuman, tenda dan obat-obatan. "Tak lupa kami koordinasi dengan pemerintah untuk recovery ke depannya," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya