Aksi Cukur Gratis di Garut untuk Galang Bantuan Gempa Palu-Donggala

Dengan peralatan seadanya, puluhan tukang cukur profesional Garut, Jawa Barat turun ke jalan memberikan servis cukur gratis.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 03 Okt 2018, 05:04 WIB
Cukur gratis komunitas tukang cukur untuk korban gempa Palu-Donggala (LIputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Dengan peralatan seadanya, puluhan tukang cukur asal Garut, Jawa Barat menggelar kegiatan bakti sosial penggalangan dana untuk korban bencana gempa dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018) siang.

Berlatarkan spanduk penggalangan dana kemanusiaan buat Donggala-Palu, mereka menggelar aksi cukur rambut gratis ini di lokasi dadakan, yakni depan kantor perwakilan wilayah IV Provinsi Jawa Barat. Mereka berharap dengan aksi cukur gratis itu, semakin banyak warga yang berhenti menepikan kendaraannya dan menyisihkan sebagian uang untuk bantuan kemanusiaan.

Abah Atrox, Ketua Paguyuban Tukang Cukur Garut mengatakan, kegiatan sosial yang digawangi Forum Komunitas Kelompok Informasi Masyarakat (FK KIM) Garut itu, sebagai bentuk solidaritas sekaligus keprihatinan sesama anak bangsa, terhadap korban bencana alam di Sulawesi Tengah itu.

"Minimal dengan ini lah kami membantu mereka, kan kalau bantu ke sana kami belum bisa," ujar dia, sambil mencukur rambut salah seorang warga yang ikut dalam penggalangan dana itu.

Aksi cukur rambut yang dilakukan mereka terbilang mulia, menggunakan jasa para tukang cukur handal dari barbershop dan gerai potong rambut Garut binaannya, mereka gelar potong cukur bagi setiap warga yang melintas secara gratis.

Awalnya, ia menetapkan tarif seikhlasnya, tetapi dalam praktiknya lebih banyak yang memilih gratis, sedangkan dana yang terkumpul dari hasil penggalangan dan jasa potong gratis, rencananya akan disalurkan ke sana.

"Semoga bermanfaat, belum besar yang kami berikan, namun minimal bisa meringankan," kata dia.

Namun meskipun demikian, hasilnya tidak terlalu mengecewakan. Tercatat dalam waktu sekitar tiga jam, terkumpul uang jutaan bagi korban bencana gempa dan tsunami Donggala-Palu. "Semuanya uang yang terkumpul akan saya salurkan malalui KIM," ujar Ketua Forum Komunikasi Kelompok Informasi Masyarakat Garut Janur M Bagus.


Rencana Aksi Cukur Gratis Beberapa Kali

Cukur gratis sambil penggalangan dana komunitas tukang cukur untuk korban gempa Palu-Donggala (LIputan6.com/Jayadi Supriadin)

Ia menambahkan, untuk menambahan nominal dana bantuan, rencananya penggalangan dana dengan aksi cukur gratis, bakal dilakukan untuk beberapa kali. Sedangkan, uang yang telah terkumpul untuk sementara disimpan, sambil menunggu tambahan dari penggalangan dana selanjutnya.

Rencananya uang yang terkumpul, akan disalurkan melalui kas rekening FK KIM di kedua daerah tersebut. "Atau jika memungkinkan kita akan mengirimkan tim langsung ke sana untuk membantu," ujar dia.

Selain hari ini, rencananya kegiatan serupa akan dilakukan pekan depan dalam acara Car Free Daya yang biasa dilaksanakan di Garut. "Semoga bisa terkumpul dana lebih banyak lagi dari masyarakat," kata dia.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang hadir dalam aksi penggalangan dana sosial itu mengapresiasi kegiatan itu. Meskipun tidak secara langsung, tetapi kehadiran FK KIM sebagai mitra informasi Pemda, telah banyak membantu untuk meringankan beban, melalui bantuan yang akan diberikan.

"Kegiatannya positif, semoga bantuan yang akan diberikan tetap sasaran sesuai dengan yang membutuhkan," kata dia yang hadir langsung di tengah-tengah komunitas tukang cukur Abah Atrox.

Di tengah ancaman kekurangan bahan pangan yang ada di sana, lembaganya mengajak masyarakat Garut menaruh empati dan simpati dengan memberikan bantuan, untuk meringankan beban para korban. "Penyalurannya melalui kegiatan seperti ini juga kan bisa, ayo kita sedekah meringankan beban saudara kita," ajak dia.

Hingga kemarin, akibat bencana alam berkekuatan magnitudo 7,4 yang diikuti tsunami tersebut telah menewaskan ribuan korban jiwa meninggal dunia, puluhan ribu bangunan rusak, dan ratusan ribu warga lainnya kehilangan tempat tinggal.

Lembaga nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) mencatat korban tewas akibat gempa bumi di Donggala dan Palu mencapai 1.203 orang. Korban meninggal paling banyak berasal dari Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, yakni 700 orang, sedangkan sisanya tersebar dari beberapa daerah.

* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

 

 

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya