Liputan6.com, Jakarta - e-Marketplace platform 88Spares menunjuk eks bos Lazada, Duncan White, sebagai Chief Operating Officer (COO) perusahaan.
Sebagai COO, seorang warga negara Singapura ini bertanggung jawab untuk meningkatkan skala operasi lintas batas dan mengembangkan bisnis di tingkat regional.
Duncan akan mengelola operasi, perdagangan lintas batas, produk, pengembangan bisnis, manajemen pendapatan, dan logistik. Ia akan melaporkannya langsung ke CEO dan co-founder 88Spares, Hartmut Molzahn.
Baca Juga
Advertisement
“Kami percaya Duncan adalah orang yang tepat. Ia akan berkontribusi signifikan untuk memimpin dan meningkatkan skala operasi 88Spares menuju ke arah pertumbuhan dan ekspansi di masa depan. Ia memiliki semua kemampuan dan talenta yang kami butuhkan untuk meningkatkan skala 88Spares dari startup berbasis teknologi, menjadi perusahaan global yang mapan," kata Hartmut dalam keterangannya, Selasa (2/10/2018).
Hartmut menyebut Duncan memahami misi 88Spares untuk menghubungkan setiap orang di dalam rantai pasokan dengan konsep ritel antarpabrik.
Sebagai informasi, Duncan bergabung di 88Spares setelah hampir empat tahun berkarir di Lazada Group sebagai Vice President of Regional Marketplace yang berbasis di Singapura.
Di Lazada Group, cakupan tanggung jawab Duncan meliputi konten marketplace, katalog ritel, dan seller experience Lazada yang sangat krusial dalam meningkatkan kapabilitas penjual dan pemahaman platform Lazada untuk dapat unggul dalam strategi bisnis e-Commerce.
Perjalanan Karir Duncan White
Selain itu, Duncan juga berperan besar dalam meningkatkan ragam katalog di Lazada. Duncan juga mengelola operasi lintas batas regional dan membangun partner support center (PSC) Lazada yang mengelola semua jalur guna meningkatkan seller experience secara keseluruhan.
Sebelum di Lazada, Duncan menghabiskan dua tahun sebagai Konsultan Sektor Publik di Frost & Sullivan Singapura, yang membuatnya dapat terlibat dalam beragam bidang pemerintahan dan proyek konsultasi sektor publik dari beragam negara di Asia.
Masa baktinya di Frost & Sullivan membuatnya mengetahui beberapa proyek strategis berkelas, termasuk analisis pendorong posisi strategis dalam pengembangan negara-negara di Asia Tenggara.
Keterlibatan Duncan dalam proyek konsultasi publik sektor dan pemerintahan juga membuatnya sering terlibat menjadi konsultan untuk Brunei Darussalam, Singapura, dan Rusia, dalam pengembangan pasar dan strategi industri, serta analisis dampak ekonomi.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement