Liputan6.com, Palu - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyampaikan daftar jumlah narapidana yang kabur di beberapa lapas dan tahanan usai gempa bumi disertai tsunami mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat Petang, 28 September lalu.
Tercatat ada ribuan napi yang kabur dari penjara. Namun, dari jumlah tersebut ada napi yang memang sengaja diizinkan melarikan diri oleh pihak Kalapas untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak.
Advertisement
Setyo mengungkapkan, jumlah napi yang kabur dari Lapas Donggala sebanyak 342 orang. Sementara, yang kembali ke Lapas baru 260 orang.
"Yang belum kembali 82 orang. Tahanan Polres Donggala lengkap 35 orang," katanya saat menghadiri diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2019) sore.
Sementara itu, di Lapas Kota Palu, sebanyak 465 napi melarikan diri. Mereka memang sengaja dilepas Kalapas saat gempa mengguncang. Kini sebanyak 28 napi telah kembali, sedangkan 437 orang masih berada di luar.
Di Lapas Petobo, lanjut Setyo, jumlah napi yang keluar sebanyak 674 orang, 82 napi telah kembali, dan sisanya masih berada di luar.
"Ini juga sengaja dilepas. Menghindari korban yang lebih banyak," ujarnya.
Lain halnya dengan para tahanan di Rutan Sulteng. Meski gempa menggoyang Palu, tak ada satu pun warga binaan yang melarikan diri. Total ada 117 orang yang ditahan.
Tahanan Dititip di Rutan Mapolda Sulteng
Di Rutan Polres, semua tahanan dititip di Rutan Mapolda Sulteng. Sementara, di Rutan Polres Sigi, dari jumlah tahanan sebanyak 26 orang, satu melarikan diri dan kini belum kembali.
Setyo juga menambahkan, akibat gempa mengguncang Palu dan Donggala, Jumat, 28 September lalu, jumlah anggota Polri yang meninggal sebanyak 11 orang. Dari jumlah tersebut, sembilan korban telah dinaikkan pangkatnya menjadi Anumerta.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement