Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK optimistis anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) masih sanggup menanggulangi dana musibah gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Pemerintah sudah menambah dana bantuan untuk Palu dan Donggala sebesar Rp 560 miliar.
"Soal dana Insyaallah APBN kita masih sanggup," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (2/10/2018).
Advertisement
Tidak hanya dari ABPN, JK mengungkapkan Indonesia saat ini sudah menerima bantuan dari berbagai negara untuk korban gempa Palu.
"Juga seperti Anda tahu, banyak negara yang menelepon melalui presiden dan juga kepada lembaga-lembaga lain. Pemerintah bukan tidak meminta tapi membuka kesempatan beramal. Kalau ada yang mau kasih, silakan," papar JK.
Sebelumnya disebutkan dana bantuan untuk Palu dan Donggala sebesar Rp 560 miliar sudah cair. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum dapat memastikan dana tersebut mencukupi atau tidak untuk penanganan bencana di Sulawesi Tengah tersebut.
"Kalau (anggaran Rp 560 miliar) BNPB itu habis, mereka akan menyampaikan ke kita, kita akan support," kata Sri Mulyani di kantornya, Senin 1 September 2018.
Kendati demikian, dia menegaskan fokus saat ini bukan berapa besaran dana atau rehabilitasi dan recovery, melainkan menyelamatkan dan menemukan korban yang masih tertimbun reruntuhan.
"Kita masih belum masuk dalam proses mengidentifikasi apalagi merehabilitasi karena kita kan sekarang sedang berkejar dengan waktu, banyak dari saudara-saudara kita yang masih tertimbun, jadi fokus kita adalah bagaimana menyelamatkan pada hari-hari ini dan itu semuanya kita dukung menggunakan anggaran on call nya BNPB," ujar Sri Mulyani.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Lebih dari Seribu Orang Tewas
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga saat ini terdapat 1.234 orang dinyatakan meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dia menyebut korban tersebut tersebar di kota dan kabupaten berdampak gempa dan tsunami yakni Palu, Kabupaten Donggala, Kabupten Sigi, dan Kabupaten Parigi Mutong.
"Korban yang kita pilah-pilah, totalnya 1.234 orang meninggal yang berasal dari dampak gempa bumi. Terutama reruntuhan bangunan dan terjangan dari tsunami," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).
Sementara itu, Sutopo juga menyatakan data sementara untuk korban luka berat hingga saat ini mencapai 799 orang. Dia juga menyebut saat ini 16 alat berat sudah didatangkan guna melakukan pencarian korban.
"Untuk evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban telah dikerahkan," ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari usai gempa dahsyat dan tsunami di Palu dan Donggala. Tanggap darurat berlaku per 28 September hingga 11 Oktober 2018.
Advertisement