Liputan6.com, Jakarta PLN memastikan akan berusaha mengatasi persoalan listrik yang terjadi di Kabupaten Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Caranya dengan mengirimkan bantuan berupa genset untuk membantu sementara penerangan di kawasan pemukiman tersebut.
“Hari ini rencana 70 (genset) tapi kan bertahap kemarin kan sudah berangkat dari Minggu ya,” kata Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, total genset yang akan dikirim perusahaan sebanyak 90 unit. Itu bisa menjadi alternatif sementara untuk menerangi beberapa kawasan yang masih lumpuh total. Sebab, saat ini kelistrikan Palu dan Donggala baru sekitar 20 persen. Pengiriman akan diupayakan dalam waktu tiga hari.
Selain itu, kata Syofvi genset juga diberikan sebagai solusi jangka pendek untuk membantu penerangan di beberapa rumah sakit, wilayah pengungsian, kantor pemerintah, dan tempat-tempat umum lainnya. "Minimal listriknya bisa menyala dulu lah. sementara pakai genset dulu,” ujar dia.
Dia menambahkan, hari ini PLN kembali menambah 50 personil untuk pemulihan listrik di daerah terdampak bencana alam. PLN sebelumnya sudah mengirim 150 personel untuk diperbantukan.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka
PLN: Kerusakan Gardu Induk Terparah Usai Gempa di Palu dan Donggala
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman, mengklaim kerusakan instalasi terhadap gardu induk milik PLN pasca gempa yang mengguncang Kabupaten Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah menjadi terparah sepanjang bencana.
Sebab menurut dia, beberapa gardu induk di sekitar kawasan tersebut hampir semuanya mengalami kelumpuhan. "Jadi PLN mengalami kerusakan instalasi kalau kita bandingkan dengan kasus Aceh, Lombok, ini yang paling fatal buat kami. Karena gardu induk kita kena lima dari tujuh," kata Syofvi saat ditemui di Kantor Menko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Syofvi mencontohkan, waktu kejadian gempa yang menimpa Lombok beberapa waktu lalu tidak menyebabkan kerusakan begitu parah terhadap instalasi gardu induk di kawasan tersebut. Hal ini berbeda dengan kejadian yang di Palu dan Donggala.
Baca Juga
"Waktu di Lombok tidak separah itu, di Lombok aman jadi recovery aman. Setelah gardu induknya yang kena nah ini dia yang agak butuh waktu lama," imbuhnya.
Syofvi menambahkan, pasokan listrik pasca gempa di kawasan Palu dan Donggala belum optimal. Saat ini baru ada sekitar 20 persen yang teraliri listrik.
Oleh karena itu, kata dia, sambil menunggu perbaikan gardu induk yang dilakukan oleh PLN, pihaknya menyiapkan beberapa genset sementara untuk mengaliri listrik pemukiman warga. "Recovery pertama dulu minimal bisa nyala dulu lah. Sementara pakai genset dulu," ujar dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka
Advertisement