Mantan Penari Berhasil Membuat Mobil Terbang

Seorang pria asal Filipina, Kyxz Mendiola berhasil menerbangkan mobil terbangnya yang disebut Koncepto Millenya.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 03 Okt 2018, 09:07 WIB
Seorang pria asal Filipina, Kyxz Mendiola berhasil menerbangkan mobil terbangnya yang disebut Koncepto Millenya. (Hotcars)

Liputan6.com, Manila - Seorang pria asal Filipina telah berhasil membuat mobil terbang. Desain yang dibuat mirip sebuah drone dengan bentuk jumbo.

Pria yang berhasil membuat mobil tersebut dikenal dengan nama Kyxz Mendiola, yang juga merupakan mantan penari dan operator kamera.

Dilansir hotcars, Selasa (2/10/2018), Mendiola kini dianggap sebagai ilmuwan gila lantaran mampu menciptakan mobil sport terbang menggunakan teknologi yang sama seperti pesawat tanpa awak atau drone.

Seperti terlihat dari videonya saat melakukan ujicoba, mobil terbang ini telah dilengkapi sasis dan control arms atau lengan pengendali terbuat dari serat karbon yang diklaim sangat kuat.

Tak lupa, mobil terbang ini telah dibenamkan rotor untuk menggerakkan baling-baling yang jumlahnnya mencapai 16 unit.

Untuk menggerakkan mobil terbang yang disebut ‘Koncepto Millenya’, Mendiola menggunakan daya listrik yang tersimpan dalam enam baterai lithium-ion.

Alhasil mobil terbang ini diklaim mampu terbang setinggi 20 kaki atau 6,1 meter, dengan kecepatan maksimal 60 km/jam dan mampu terbang selama 10 menit.

 

 

Saksikan Videonya di Bawah Ini:


Plus dan Minus

Saat dilakukan pengujian, Mendiola melakukan star di sebuah gudang kemudian Millenya terbang di atas hamparan tanah lapang dan ladang miliki petani.

Tak ada rasa takut. Sebaliknya dia cukup percaya diri hal itu terlihat dari perangkat keamanan yang minim. Sebaliknya dia  hanya menggunakan helm dan kaca mata hitam.

Diketahui, untuk menerbangkan Millenya, semua pengoperasiannya sama seperti menerbangkan drone. Semua kontrol dioperasikan melalui frekuensi radio dari pengontrol genggam.

Kendati demikian, mobil terbang ini dianggap masih jauh dari kata sempurna. Sebab, bagian kokpit tidak tertutup, yang berarti kacamata dan helm adalah suatu keharusan.

Kedua, dengan seluruh mobil dioperasikan oleh frekuensi radio, mungkin bagi peretas untuk membajak sinyal dan dengan demikian memungkinkan terjadinya penculikan.

Namun jika dilihat dari sisi positif mobil terbang ini, mobil ini bisa menjadi solusi bagi yang tidak ingin terjebak di kemacetan lalu lintas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya