Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut, sebanyak 46 orang telah dievakuasi Tim SAR Gabungan pasca gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
46 orang korban gempa yang dievakuasi itu berasal dari Hotel Roa-Roa, Jono Oge, Mamboro Tondo, Balaroa, Petobo, Sigi dan Donggala.
Advertisement
"Dari 46 orang yang dievakuasi, sebanyak 31 orang selamat dan 15 orang meninggal dunia," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa. 2 Oktober 2018.
Ia pun menuturkan, 46 orang yang telah dievakuasi tersebut berdasarkan data Selasa sampai pukul 14.00 WIB.
Sutopo mengungkapkan, untuk saat ini kendala Tim SAR Gabungan dalam mengevakuasi korban gempa yakni masih padamnya listrik dan alat komunikasi yang masih belum normal.
"Alat berat terbatas, jumlah personel, perlengkapan yang perlu ditambah, kondisi jalan yang rusak untuk mengirim alat berat dari luar Palu," ungkapnya.
1.234 Orang Meninggal
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga saat ini terdapat 1.234 orang dinyatakan meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dia menyebut korban tersebut tersebar di kota dan kabupaten berdampak gempa dan tsunami yakni Palu, Kabupaten Donggala, Kabupten Sigi, dan Kabupaten Parigi Mutong.
"Korban yang kita pilah-pilah, totalnya 1.234 orang meninggal yang berasal dari dampak gempa bumi. Terutama reruntuhan bangunan dan terjangan dari tsunami," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).
Sementara itu, Sutopo juga menyatakan data sementara untuk korban luka berat hingga saat ini mencapai 799 orang. Dia juga menyebut saat ini 16 alat berat sudah didatangkan guna melakukan pencarian korban.
"Untuk evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban telah dikerahkan," ucapnya.
Reporter: Nur Habibi
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement