Liputan6.com, Jakarta - Ruben Onsu membeberkan profesi awalnya sebelum dikenal sebagai entertainer. Tak ada yang menyangka, Ruben Onsu pernah bekerja sebagai petugas kebersihan area parkir sebuah hotel berbintang di Jakarta.
Meski bukan pekerjaan yang diidamkan banyak orang, Ruben Onsu selalu menikmati pekerjaannya. Selama dua tahun, Ruben Onsu menjalani profesinya itu.
"Itu perjalanan dari karir saya (jadi petugas kebersihan parkir), sekitar dua tahun saya bekerja di salah satu hotel berbintang di Jakarta," tutur Ruben Onsu ditemui di kawasan Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018)
"Pendapatan 350 ribu rupiah sebulan dan nggak ada uang makan," Ruben Onsu menambahkan.
Baca Juga
Advertisement
Jadi Pelayan
Selain petugas parkir kebersihan, Ruben Onsu juga pernah menjadi waiter di sebuah restoran hotel. Ia mengaku senang tatkala mendapatkan uang tip meski hanya Rp 5000.
"Saya pernah jadi waiter. Saya punya ijasah perhotelan, karena adanya cuma lowongan itu jadi dicoba. Kalau ada ngasih tip 5000 - 10.000 itu untung banget buat kita. Lumayan buat tambahan ongkos," ucap suami dari Sarwendah tersebut.
Di zaman serba instan seperti saat ini, orang dengan mudah menjadi tenar namun dengan mudah juga terlupakan. Sebagai pelaku hiburan, Ruben Onsu mengungkap bila proses menjadi seterkenal saat ini tidak mudah dan butuh perjuangan.
Advertisement
Kurangi Pengangguran
"Saya sangat menghargai sebuah proses. Kalau dibilang sekarang enak banget hidupnya, percaya deh itu ada prosesnya. Saya pernah ngerasain gimana nggak punya kerjaan," tuturnya bijak.
Bila tak lagi laku di panggung hiburan tanah air, Ruben Onsu akan fokus pada bisnis yang tengah dijalani saat ini. Ia memiliki mimpi bisa memperkerjakan 100.000 orang untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
"Target saya itu memiliki 100 ribu karyawan, tapi saya sekarang masih punya 3600 karyawan. Mudah-mudahan saya bisa kejar target. Saya ini mungkin nggak akan bisa berbuat banyak untuk bangsa ini, maka yang saya bisa lakukan adalah ingin mengurangi tingkat pengangguran, karena dengan mengurangi tingkat pengangguran kita juga akan mengurangi tingkat kejahatan, di Indonesia khususnya," pungkas pria berusia 35 tahun ini. (Kapanlagi.com/ Rahmi Safitri)