Penguin Langka, Kebun Binatang Terpaksa Pajang Burung Plastik

Kasus malaria unggas yang terjadi di Inggris berdampak akan tidak adanya ketersediaan penguin dan jenis unggas lainnya di kebun binatang.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 04 Okt 2018, 10:00 WIB
Penampakan koloni penguin Adélie yang diabadikan oleh ilmuwan. (Michael Polito/Louisiana State University)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah kebun binatang terpaksa menggunakan penguin palsu yang terbuat dari plastik karena kekurangan hewan secara nasional. Awalnya, kebun binatang Telford Exotic di Shropshire secara khusus ingin membuka pameran penguin baru.

Karena akan kedatangan penguin baru, para staf kebun binatang dipersiapkan dengan sebaik-baiknya hingga harus mengikuti kursus penjaga penguin. Namun, setelah berbulan-bulan menjalani persiapan, penjaga telah diberitahu bahwa penguin tidak jadi didatangkan ke sana karena sedang terjadi wabah nasional malaria unggas.


Klarifikasi pemilik kebun binatang

Scott Adams, pemilik kebun binatang Telford Exotic sedang menunjukkan penguin plastik. (Sumber foto: Metro News)

Pemilik kebun binatang, Scott Adams, mengatakan bahwa ia masih belum dapat memastikan kapan penguin akan tiba di kebun binatang. Karena faktor itulah, pihak kebun binatang terpaksa menempatkan enam penguin palsu berbahan plastik didalam kolam.

"Bagian dari rencana ekspansi kami adalah bahwa kami akan membangun kandang penguin," tutur Scott

"Semua sangat gembira karena akan kedatangan penguin jenis baru. Ini adalah proyek terbesar dan termahal yang telah kami lakukan," Scott menambahkan.

Proyek besar ini hampir menghabiskan £ 60.000 atau setara dengan 1,2 miliar rupiah. Proyek ini juga merupakan invenstasi besar bagi komunitas kecil kebun binatang.


Malaria unggas menyerang Inggris

Anak-anak yang datang mengunjungi kebun binatang dan melihat penguin plastik. (Sumber foto: Metro News)

Segala proses telah dilakukan, mulai dari kursus penjaga penguin yang diperuntukkan bagi para staf kebun binatang hingga penataan kebun binatang itu sendiri.

Sebuah perusahaan spesialis menghabiskan satu bulan di kebun binatang pada bulan Mei tahun ini untuk menciptakan kandang penguin.

Sayangnya, kasus malaria unggas datang dan menyerang Inggris. Banyak kebun binatang lain yang juga merasa kesulitan dengan tidak adanya penguin sebagai salah satu koleksi hewan mereka.

"Kami pun mengambil alternatif lain dengan menggunakan penguin palsu dari plastik sehingga anak-anak masih dapat melihat dan belajar sampai waktunya penguin yang asli dapat didatangkan disini," jelas Scott.


Penguin menjadi langka

Penguin palsu berbahan plastik yang di pajang oleh kebun binatang. (Sumber foto: Metro News)

Scott mengatakan banyak kebun binatang yang lebih besar dari kebun binatang yang ia miliki hendak mencari penguin untuk mengisi kebun binatang mereka.

Kekurangan unggas skala nasional inilah yang juga menyebabkan kebun-kebun binatang kecil lainnya tidak dapat memperoleh unggas.

Banyak staf kebun binatang yang merasa kecewa. Tidak hanya itu, anak-anak dan pengunjung kebun binatang juga merasakan hal yang sama.

Meski mengalami kemunduran, Scott tetap berusaha untuk memperoleh penguin bagi kebun binatangnya dan sangat mengharapkan adanya penangkaran besar penguin lain yang mau bekerjasama dengan kebun binatangnya.

 

Penulis: 

Immanuela Harlita Josephine

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya