Liputan6.com, Jakarta Gotong Royong merupakan nilai utama sekaligus menjadi pesan penting yang ditekankan di dalam film Impian 1000 Pulau. Selain itu, film ini juga merupakan hasil dari sinergi empat pilar utama bangsa, yaitu pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan akademisi.
“Film Impian 1000 Pulau bertumpu pada salah satu nilai revolusi mental yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yaitu nilai gotong royong” ujar Ivonny Zakaria, Ketua Gerakan 1000, dalam acara Konferensi Pers Pesona Maraton Launching Trailer Film Impian 1000 Pulau, di Restoran Dapur Solo Panglima Polim, Jakarta Selatan.
Advertisement
Melalui film ini, Ivon yang juga menjadi executive producer, berusaha untuk membuktikan arti penting dari nilai gotong royong.
“Nilai gotong royong ini memiliki makna yang besar tidak saja dalam proses pembuatan film, tetapi juga berdampak positif pada kelompok masyarakat ekonomi berbasi eco-tourism yang ada di Kepulauan Seribu” ucapnya.
Selain itu, film tersebut juga mengajak penonton untuk berkontribusi memperbaiki kerusakan mangrove di Indonesia melalui #1ticket1mangrove.
“Dengan membeli satu tiket, maka anak muda Indonesia telah berkontribusi terhadap upaya restorasi kerusakan mangrove,” kata Ivon.
Film Impian 1000 Pulau merupakan hasil karya generasi muda. Dengan kemasan promosi yang cukup kreatif, film ini menargetkan dapat meraih 5 juta penonton.
Hasil karya sineas muda tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi.
“Saya sangat mengapresiasi film Impian 1000 Pulau ini. Hasil gotong royong generasi muda ini, baik yang tinggal di Kepulauan Seribu maupun yang berasal dari Kota Jakarta, membuktikan bahwa kreatifitas dan inovasi merupakan hal yang tanpa batas dan dapat menghasilkan karya seni yang sangat bagus dan bermakna,” ujarnya.
Junaedi juga berharap film Impian 1000 Pulau dapat mengangkat Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata di Provinsi DKI Jakarta. Semakin banyak wisatawan yang berkunjung, ekonomi di Kepulauan Seribu pun dapat meningkat.
“Mudah-mudahan melalui film Impian 1000 Pulau, banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Kepulauan 1000, sehingga masyarakat dapat semakin dikenal, semakin sejahtera, dan mandiri di bidang ekonomi,” ucapnya.
Selain itu, Siti Soleha Sari, Produser film Impian 1000 Pulau dari Kepulauan Seribu, membagikan kisah proses pembuatan film. Menurutnya, banyak tantangan yang harus dihadapi dalam proses pembuatan film ini.
“Selama 2,5 tahun pembuatan film, banyak tantangan yang harus kami hadapi. Salah satunya meyakinkan teman-teman saya untuk mau bekerja keras tanpa pamrih dan memegang teguh nilai integritas dalam pembuatan film ini” kata Sari.
Kerja kerasnya pun terbayar lunas dan film Impian 1000 Pulau akan tayang di bioskop.
“Setelah melalui proses 2,5 tahun saya bangga dan sempat enggak nyangka film yang kita buat dapat tayang,” ujarnya.
Sari yang baru berusia 17 tahun tersebut juga berpesan agar generasi muda tidak gampang menyerah ketika menghadapi berbagai kesulitan.
“Saya belajar dari pengalaman dan banyak teman yang mengatakan membuat film itu sulit. Tapi kalau kita menjalaninya dengan penuh semangat, ikhlas, dan bekerja keras, maka hasil positif nantinya dapat kita raih,” pungkasnya.
(*)