Liputan6.com, Jakarta - Operator seluler terus melakukan pemulihan terhadap jaringan selulernya di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) setelah gempa dan tsunami berlangsung di Donggala dan Kota Palu.
Sayangnya, hal tersebut tidak berjalan lancar, terutama disebabkan masih terkendalanya pasokan listrik dari PLN.
Diungkapkan Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo, Ferdinandus Setu, saat ini baru 49,5 persen jaringan operator seluler di Sulteng pulih. Peningkatakannya hanya 0,5 persen dari data sebelumnya pada Senin (1/10/2018).
Baca Juga
Advertisement
Adapun operator seluler yang beroperasi di wilayah tersebut, yakni Telkomsel, Indosat dan XL.
"Jaringan seluler masih 49,5 persen, peningkatannya sedikit dari data terakhir. Hal ini terutamanya disebabkan terkendala listrik dari PLN yang belum sepenuhnya pulih," kata pria yang akrab disapa Nando tersebut di kantor Kemkominfo, Rabu (3/10/2018).
Aliran listrik yang terhambat menyebabkan pasokan daya untuk BTS harus mengandalkan genset.
Hal ini juga menjadi tantangan karena genset sendiri membutuhkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sayangnya, distribusi BBM ke wilayah yang terdampak gempa juga mengalami kesulitan.
PT Pertamina (Persero) sendiri terus berupaya maksimal melakukan penyaluran BBM dengan menambah pasokan melalui segala moda transportasi yang tersedia.
BUMN tersebut baru saja mengirimkan tambahan lebih dari 400 ribu liter BBM yang diberangkatkan dari Terminal BBM Tolitoli, Poso, Donggala, Makassar dan Gorontalo. Pasokan kini telah tiba di Palu dan didistribusikan.
Lebih lanjut, Nando memperkirakan ada kerusakan fisik pada BTS operator disebabkan gempa dan tsunami.
Namun, operator masih sulit untuk memastikannya, disebabkan akses transportasi yang belum bisa digunakan sepenuhnya.
"Ada BTS rusak secara fisik, tapi belum bisa dijangkau karena akses kesananya belum bisa. Sehingga, operator belum tahu seberapa jauh kerusakannya," tuturnya.
1.678 BTS Padam Pasca-Gempa Donggala
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menginformasikan kondisi jaringan dan layanan telekomunikasi pasca-gempa di Sulawesi Tengah. Sabtu (29/9/2018) pukul 13.00 WIB, terdapat 1.678 BTS yang padam dari total 4.193 BTS.
Kenaikan angka menjadi 40,02 persen BTS yang tidak bisa berfungsi itu karena terkendala pasokan listrik, sementara daya baterai cadangan sudah habis dan tidak bisa mendukung kebutuhan BTS.
1.678 BTS yang tidak berfungsi itu tersebar di sembilan wilayah, yaitu Kabupaten Banggai sebanyak 163 BTS, Kabupaten Poso 150 BTS, Donggala 14 BTS, Tolitoli 172 BTS, Kabupaten Buol 3 BTS, Kabupaten Morowali 1 BTS, Kabupaten Parigi Moutong 7 BTS, dan Kabupaten Tojo Una-Una 1 BTS.
Sementara jumlah BTS yang tidak bisa berfungsi terbanyak di Kota Palu sebanyak 1.167 BTS. Demikian seperti dikutip dari keterangan resmi Kemkominfo, Sabtu (29/9/2018).
Advertisement
Upaya Pemulihan Jaringan
Proses pemulihan jaringan telekomunikasi di beberapa lokasi masih terkendala proses koordinasi dan adanya dampak tsunami.
Namun demikian, Tim Kemkominfo bersama operator telekomunikasi, terus melakukan upaya pemulihan jaringan dengan melakukan optimasi segmen transmisi Palu-Gorontalo, pemulihan koneksi IPBB, serta reroute Toli-Toli, Poso, dan Luwuk dari Palu ke Manado.
Untuk membantu koordinasi tanggap darurat bencana, sebanyak 31 telepon satelit yang dikirimkan Kemkominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah tiba di Palu dan mulai didistribusikan untuk mendukung komunikasi penanganan bencana.
Kemkominfo juga akan memobilisasi 100 telepon satelit yang sebelumnya digunakan dalam Penanganan Gempabumi Lombok untuk mendukung komunikasi penanganan bencana di Sulawesi Tengah.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: