Liputan6.com, New York - Harga emas melemah usai cetak kenaikan level tertinggi dalam dua minggu. Harga emas tertekan didorong imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan dolar AS yang menguat.
Hal tersebut melemahkan permintaan logam. Ditambah sentimen kekhawatiran anggaran Italia juga mempengaruhi pasar global. Sentimen itu juga pengaruhi perdagangan emas kemarin.
Baca Juga
Advertisement
"Harga emas tergelincir usai imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun dan dolar AS yang menguat. Harga emas di atas USD 1.200 dan terlihat sebagai dasar," ujar Michael Armbruster, Managing Partner Altavest, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (4/10/2018).
"Di luar Amerika Serikat, ada kasus kuat untuk memiliki emas jika berada di negara berkembang," tambah dia.
Harga emas untuk pengiriman Desember melemah USD 4,10 atau 0,3 persen ke posisi USD 1.202,90 per ounce. Pada perdagangan Selasa waktu setempat di posisi USD 1.207.
Indeks Dolar AS Menguat
Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,2 persen ke posisi 95,72. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun berada di posisi 3,92 persen, dan sentuh level tertinggi intraday. Dolar AS menguat menekan harga emas. Demikian juga meningkatnya imbal hasil obligasi juga dapat menumpulkan kilau emas yang tidak menawarkan imbal hasil.
"Harga emas tentu mengejutkan pasar dengan melonjak dari posisi USD 1.190 menjadi USD 1.208 selama sesi perdagangan Selasa di tengah ketidakpastian Italia," ujar Analis FXTM, Lukman Otunaga.
Ia menambahkan, harga emas lebih tinggi terhadap dolar AS yang menguat, prospek harga emas dapat menguat dalam waktu dekat.
"Namun, dengan pendorong faktor fundamental sangat bebani harga emas. Prospek menengah hingga panjang tetap tertekan," kata dia.
Otunuga menuturkan, harga emas tembus di atas level psikologis USD 1.200 dapat mendorong ke posisi USD 1.213. Suku bunga tetap menjadi pendorong utama harga emas. Kenaikan suku bunga bank sentral AS dapat meningkatkan imbal hasil obligasi AS yang dapat kurangi daya tarik emas. Selain itu mendorong dolar AS menguat sehingga membuat emas menjadi lebih mahal.
The Federal Reserve atau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya pada 2018. Harga logam lainnya yaitu harga perak untuk pengiriman Desember turun 0,2 persen menjadi USD 14,67 per ounce.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement