Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara memberlakukan status Siaga 1 untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Soputan.
"Status ini diberlakukan jika terjadi letusan dengan eskalasi yang lebih besar, sehingga berdampak pada kehidupan masyarakat," kata Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap di Ratahan seperti dikutip Antara, Kamis (4/10/2018).
Advertisement
Dia menambahkan, penetapan status Siaga 1 dilakukan berdasarkan dampak letusan Gunung Soputan sebelumnya.
James mengatakan, pemerintah kabupaten telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengantisipasi dampak letusan gunung berapi itu.
"Untuk bersiaga dan siap untuk melakukan penanganan jika terjadi bencana akibat erupsi ini di wilayah Minahasa Tenggara," kata James.
Ia menjelaskan, semua jalur pendakian Gunung Soputan telah ditutup dan dijaga oleh aparat keamanan.
Wilayah Minahasa Tenggara sampai sekarang belum terdampak hujan abu akibat letusan gunung itu, karena angin membawa abunya ke arah barat laut menuju Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Selatan.
"Memang saat ini dampaknya di kabupaten tetangga. Tapi kami juga harus siap, jika terjadi perubahan arah angin daerah kami bisa terdampak juga," pungkas James.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jauhi Gunung Soputan
Sementara itu, Bupati Minahasa Royke Roring meminta warganya menjauhi Gunung Soputan, yang pada Rabu kemarin meletus dan hingga Kamis pagi masih erupsi.
"Saya minta jangan ada warga yang mendekati atau melakukan pendakian di Gunung Soputan selama erupsi," katanya di Tondano, Kamis (4/10/2018).
Dia menjelaskan, Gunung Soputan dalam status Siaga, dan masih berpotensi mengalami erupsi, karenanya menyarankan warga menghindari berkegiatan di area yang sudah ditetapkan masuk dalam zona bahaya.
Royke juga menyarankan warga daerah yang terdampak abu erupsi tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak perlu untuk menghindari dampak hujan abu.
"Masyarakat yang daerahnya terkena hujan abu diminta untuk tidak keluar rumah karena partikel debu vulkanik ini berbahaya bagi kesehatan," katanya.
Advertisement