Kerinci Perkenalkan Potensi Wisata di Festival Kerinci 2018

Festival Kerinci masuk CoE, Kerinci pamer potensi.

oleh Cahyu diperbarui 04 Okt 2018, 16:00 WIB
Festival Kerinci masuk CoE, Kerinci pamer potensi.

Liputan6.com, Kerinci Kabupaten Kerinci memperlihatkan potensi wisata yang dimilikinya saat pembukaan Festival Kerinci 2018. Pembukaan event ini dilangsungkan di panggung utama Danau Kerinci, Jambi, Rabu (3/10/2018).

Kekayaan potensi tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Kerinci, Adirozal. Menurutnya, masyarakat perlu mengetahui potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Kerinci karena Festival Kerinci sudah masuk Calendar of Event Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

“Tahun 2017 lalu, festival yang bernama Festival Masyarakat Peduli Kerinci dinyatakan masuk Calendar of Event Kementerian Pariwisata. Namanya pun berubah menjadi Festival Kerinci dan ini menjadi momentum yang baik bagi Kerinci,” ujar Adirozal.

Karena telah menjadi event nasional, Festival Kerinci 2018 pun dibuat semakin spesial. Pelaksanaannya berlangsung di dua lokasi sekaligus, yaitu Danau Kerinci dan Kayu Aro. Kayu Aro sendiri dipilih karena pernah menjadi Juara I Dataran Tinggi Favorit 2016.

“Kayu Aro termasuk kawasan yang banyak dikunjungi wisatawan,” ucap Adirozal.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Kerinci memiliki 75 destinasi wisata yang masih asri dan terjaga baik.

“Kerinci mempunyai banyak destinasi. Mulai dari objek wisata sejarah, tari-tarian, gerabah, prasasti, dan lainnya. Ada juga air terjun, air panas. Sangat lengkap,” kata Adirozal.

Perwakilan Tim Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Iqbal Alamsyah, juga mengakui banyaknya destinasi di Kerinci.

“Tidak bisa hanya disebut banyak, tetapi banyak sekali. Sekarang yang harus diperhatikan adalah 3A, aksesibilitas, amenitas, dan atraksi,” ujarnya.

Dalam segi aksesibilitas, Iqbal mengatakan bahwa kemajuan pariwisata Kerinci berlangsung cepat. Sebab, kabupaten ini sudah terkoneksi dengan jalur udara.

“Sudah ada penerbangan melalui Jambi. Dan kabar yang saya terima, nanti jalur udara Kerinci juga akan terkoneksi ke Padang yang artinya potensi kenaikan jumlah wisatawan akan sangat besar,” ucap Iqbal.

Pertumbuhan sektor pariwisata di Kerinci pun sangat positif. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah kehadiran wisatawan mancanegara (wisman) ke sana. Menurut Iqbal, wisman yang berkunjung ke Kerinci pada 2011 sebanyak 570 orang. Pada 2017, jumlah kunjungannya meningkat menjadi 7.571 orang.

“Dengan akses yang semakin terbuka, saya yakin kunjungan wisatawan ke Kerinci akan semakin bertambah. Dan penguatan 3A harus terus dilakukan. Tujuannya agar wisatawan menjadi betah,” kata dia.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh, mengatakan bahwa pariwisata Kerinci akan semakin menggeliat dengan masuknya Festival Kerinci ke dalam Calendar of Event Kementerian Pariwisata.

“Dengan masuknya festival ini ke Calendar of Event Kementerian Pariwisata, berarti Kerinci harus bersiap dengan kehadiran wisatawan. Karena, CoE Kemenpar menjadi pegangan wisatawan untuk menikmati Indonesia,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Menurutnya, untuk kemajuan sektor pariwisata dibutuhkan kerja sama pentahelix.

“Libatkan seluruh unsur dalam pentahelix, seperti akademisi, bussinessman, community, goverment, dan media. Kelima unsur ini turut menentukan maju tidaknya pariwisata sebuah daerah. Kerinci juga harus melakukan hal itu untuk kemajuan daerah,” ucapnya.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya