Liputan6.com, Padang - Untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah, warga Sumatera Barat telah mengumpulkan sumbangan berupa rendang. Sayangnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kesulitan mendistribusikan rendang yang terkumpul untuk membantu logistik korban gempa dan tsunami.
"Kita sudah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai penerbangan komersial, tapi jadwal penerbangan ke Palu masih belum jelas," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, di Padang, Rabu (3/10/2018), dilansir dari Antara.
Pemprov Sumbar juga mencoba menghubungi kantor penghubung Sulawesi Tengah di Jakarta untuk melihat kemungkinan distribusi bantuan menggunakan penerbangan darurat menggunakan pesawat TNI.
Baca Juga
Advertisement
Namun, hingga kini belum ada informasi valid terkait kemungkinan tersebut. Alternatif lain, menurut Nasrul, adalah pesawat komersial ke Jakarta, menyambung ke Makassar lalu masuk lewat jalur darat ke Palu melalui Poso.
Namun, jalur itu diperkirakan masih berat untuk dilewati. Selain waktu tempuh yang lebih dari lima jam, armada truk pengangkut juga belum tentu ada yang bersedia mengangkut rendang tersebut.
"Kita pertimbangkan semua alternatif sambil menunggu paling lama satu minggu ini," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Erman Rahman menyebut rendang yang terkumpul untuk dikirim ke Palu telah mencapai 1,3 ton. "Semua sudah dikemas, siap didistribusikan jika penerbangan sudah ada," kata dia.
Selain rendang, juga ada pakaian laik pakai, selimut, dan perlengkapan lain seperti tenda dan terpal yang disumbangkan berbagai kalangan dan uang tunai sekitar Rp 1 miliar. Uang itu merupakan bantuan dari Pemprov serta beberapa instansi lainnya dan juga donasi masyarakat.
Rendang merupakan makanan khas Minang yang relatif tahan hingga satu bulan. Diharapkan kuliner itu tidak rusak sebelum sampai di tangan korban bencana gempa dan tsunami Palu, Sigi, serta Donggala.