Pemerintah Terima Bantuan Pesawat dari 3 Negara untuk Tangani Gempa Sulteng

Pesawat untuk membantu korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah sebelumnya juga sudah dikirim India dan Singapura.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Okt 2018, 17:08 WIB
Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo/Rifki)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, hari ini Indonesia menerima beberapa bantuan dari negara lain untuk penanganan bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah. Ada tiga negara yang sudah memberikan bantuan.

"Mereka banyak sekali responsnya, hari ini masuk dari Jepang, Selandia Baru, dan India," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).

Kemudian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bantuan tersebut mengacu pada delapan hal yang sudah diatur pemerintah. Saat ini bantuan yang diberikan yaitu pesawat C130.

"Kementerian Luar Negeri sudah ada izin cepat bagi pesawat yang bisa dilakukan secara online," ungkap Retno.

Selanjutnya, kata Retno, ada beberapa negara yang masih dalam proses izin, yaitu Jepang dan US Air Force. Adapun alat transportasi udara yang dibutuhkan untuk keadaan darurat di Sulawesi Tengah, yakni pesawat angkut tipe C130.

Kemudian, dia menjelaskan ada beberapa negara yang sudah menawarkan bantuan finansial.

"Sejauh ini sudah ada 18 negara dan tiga organisasi internasional yang berkomitmen untuk memberikan bantuan bagi korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah," kata Retno.


Tawaran Bank Dunia

Tidak hanya negara asing yang memberikan bantuan. Jusuf Kalla menjelaskan Bank Dunia juga akan memberikan pinjaman dengan bunga murah dan pengembalian jangka panjang. Namun, menurut JK, teknis pinjaman ini belum dibicarakan lebih lanjut.

"Ya tentu, WB akan memberikan loan sebenarnya. Tapi biasanya itu murah atau biasanya jangka panjang. saya belum bicarakan teknisnya," ungkap Kalla.

Reporter: Intan Umbari Prihatin 

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya