Liputan6.com, Jakarta PT Estika Tata Tiara (Kibif) menggelar mini expose di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang akan dilakukan pada akhir tahun ini.
Direktur Utama Kibif Yustinus Sadmoko mengatakan, perseroan menargetkan pelaksanaan IPO saham pada 4 Desember 2018. “Kami akan menawarkan saham Kibif ke publik,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Advertisement
Dia menjelaskan, perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai pelaksana penjamin emisi (underwriter) saham perseroan. Sedangkan dana perolehan IPO saham tersebut rencananya akan digunakan untuk perluasan usaha, peningkatan kapasitas dan produksi, serta pembenahan logistik dan distribusi.
Yustinus mengatakan, Kibif merupakan pelopor usaha dengan bisnis model terintegrasi dari hulu ke hilir, yang tidak hanya terbatas pada pengolahan dan perdagangan sapi, ayam, ikan, frozen dough, agribisnis, peternakan, serta kegiatan produksi, dan distribusi makanan olahan bermerek.
Saat ini, Kibif telah memiliki sejumlah pabrik yang tersebar di beberapa daerah, seperti di Cikarang (Jawa Barat), Salatiga (Jawa Tengah), dan Subang (Jawa Barat).
Menurut Yustinus, Kibif yang berawal dari perusahaan sapi potong dan olahan daging sapi, kini tumbuh menjadi industri pengolahan pangan berskala besar di Tanah Air. Sebagai salah satu industri pangan nasional, lanjut dia, Kibif juga siap berkontribusi positif bagi peningkatan ketahanan pangan di dalam negeri.
23 Perusahaan Siap Melantai di BEI hingga Akhir Tahun
Bursa Efek Indonesia (BEI) merayakan masuknya 600 perusahaan tercatat di pasar modal RI. Tercatat, masih ada sekitar 23 perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) hingga akhir tahun 2018.
"Perusahaan-perusahaan dengan buku tahun per Maret 2018, kan, mungkin Septembernya sudah habis. Harapannya ini optimistis semua di pipeline saat ini bisa mencatatkan sahamnya periode tahun ini," tutur Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyomat Yetna di Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Nyoman menambahkan, hingga hari ini sebanyak 37 perusahaan telah tercatat melakukan IPO. Itu termasuk PT Natural City Developments (CITY) pada pagi hari tadi.
"Dengan demikian, jumlah emiten tercatat menjadi 600 sejak berdirinya BEI di tahun 1977," ujarnya.
Seperti diketahui, otoritas BEI telah melakukan berbagai upaya mendorong semakin banyaknya perusahaan untuk segera go public. Itu salah satunya mempermudah dari segi perizinan pencatatan di BEI.
Nyoman berharap, ke depannya semakin banyak perusahaan yang tergerak menjadi perusahaan terbuka.
"BEI berharap akan semakin banyak perusahaan yang menjadi bagian dari pasar modal dengan melakukan pencatatan sahamnya. Ini menambah pilihan instrumen investasi bagi investor serta meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia," pungkas dia.
Adapun 23 perusahaan dalam daftar pipeline BEI 2018 adalah sebagai berikut:
1. PT Kota Satu Properti Tbk
2. PT Cottonindo Ariesta Tbk
3. PT Supertrane Mitra Utama Tbk
4. PT Satria Antaran Prima Tbk
5. PT Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk
6. PT Propertindo Mulia lnvestama Tbk
7. PT Super Energy Tbk
8. PT Shield On Service Tbk
9. PT Satria Mega Kencana Tbk
10. PT Yelooo lntegra Datanet Tbk
11. PT Kagum Jaya Sakti Tbk
12. PT HK Metals Utama Tbk
13. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk
14. PT Oto Trans Indo Tbk
15. PT Jaya Bersama Indo Tbk
16. PT Dewata Freightintemational Tbk
17. PT Pool Advista Finance Tbk
18. PT Sentral Mitra lnlormatika Tbk
19. PT Darmi Bersaudara Tbk
20. PT Distributor Voucher Nusantara
21. PT Bersatu Sejahtera Mandiri Tbk
22. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk
23. PT Estika Tata Tiara Tbk
Advertisement