Sikap Wali Kota Pasuruan Terkait Operasi Tangkap Tangan KPK

Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno, angkat bicara terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Pasuruan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Okt 2018, 18:40 WIB
Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno, angkat bicara terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Pasuruan. Ia membenarkan adanya kedatangan unsur KPK ke Pemkot Pasuruan.

Namun, Teno belum bisa menjelaskan secara lebih rinci. Lantaran belum ada informasi resmi yang didapat dari KPK.

"Yang bisa kita pastikan, ada beberapa ruangam yang disegel KPK. Saya minta kawan insan pers bersabar. Sambil menunggu keterangan resmi dari pihak berwajib," jelas Raharto Teno, Wakil Wali Kota Pasuruan di Gedung Pemkot Pasuruan, Kamis (4/10/2018).

Ia pun membenarkan kabar disegelnya ruangan Staf ahli, BLP, ruangan Kepala Dinas PU PR, ruangan Walikota, dan terakhir, ruangan Kepala Dinas Koprasi Usaha Mikro.

Saat ditanya keberadaan Wali Kota Pasuruan Setiyono, Teno menyatakan sampai saat ini berada di luar kota.

"Itu info yang kami terima. Tapi kita tunggu lagi perkembangannya. Soalnya masih belum ada konfirmasi. Yang jelas tidak ada di kantor," paparnya dengan wajah tegang.

Teno menambakan, bahkan tugas Wali Kota yang sedianya bertugas membuka acara di Gedung Woloe pun diwakilkan Sekretaris Daerah Kota Pasuruan. Ia juga menyangkal Wali Kota Pasuruan telah ditangkap KPK.

"Pak Wali belum diamankan mas. Saya tidak memberikan statement itu. Yang jelas, info tadi pagi KPK datang kemari, (membawa) saudara DFN," ungkapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tunggu Keterangan KPK

Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno, meyakinkan bahwa sampai saat ini KPK masih melakukan penyelidikan di Kota Pasuruan. Meskipun begitu, kerja-kerja Pemerintah Kota masih tetap sebagaimana biasanya, dan menjalankannya secara benar.

Teno juga menguraikan bahwa sikap Pemkot masih menunggu keterangan resmi dari pihak KPK. "Tidak ada koordinasi (antara Pemkot dan KPK). Tiba-tiba kita digegerkan dengan berita beberapa ruangan yang disegel. Dan KPK membawa salah satu ASN kami," tegasnya.

Teno sendiri mulai pagi tadi belum bertemu dengan Wali Kota Pasuruan H Setiyono. Mengenai apakah turunnya KPK ke Kota Pasuruan dikarenakan faktor korupsi, ia pun tidak mau bicara.

"Saya kurang tau. Kita menunggu keterangan resmi dari pihak berwajib," Teno memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya