Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyebut adanya kasus hoaks yang dibuat Ratna Sarumpaet pada 3 Oktober kemarin, membuat berbagai kalangan lupa akan lonjakan nilai tukar dolar yang sampai menembus Rp 15000.
"Selagi ramai 3 Oktober kemarin kita lupa dolar tembus Rp 15000,” kata Sandiaga di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).
Advertisement
Karena tak mau lagi banyak membahas kasus Ratna, Sandiaga enggan berkomentar soal dugaan Ratna menggunakan dana sumbangan musibah Danau Toba untuk kepentingan operasi plastik.
Sandi mengaku saat ini pihaknya akan fokus masalah ekonomi, salah satunya kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah.
"Bukan ranah kami dan kami serahkan ke pihak berwenang. Kami fokus bicara ekonomi,” kata dia.
Tak Ikut Laporkan Ratna
Meski demikian, Sandiaga menjelaskan alasannya batal melaporkan Ratna ke kepolisian terkait hoaks yang dibuatnya. Diketahui, sejak awal kampanye Sandiaga pernah berjanji melaporkan timnya bila terbukti membuat dan menyebarkan hoax.
“Tim hukum lakukan pembahasan internal karena kami komit anti hoaks, Tapi Pak prabowo semalam sampaikan tekanan untuk Ratna sudah begitu besar, Pak Prabowo bilang harus ada empati, hukuman datang dengan sendirinya, dengan begitu banyak perhatian masyarakat sudah ada 4-5 laporan ke kepolisian. Pak Prabowo tak mau tambah kisruh, kami sudah minta maaf,” tandas dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement