Sandiaga Sebut Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet Pengalihan Isu

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno meminta agar masyarakat tidak terkecoh dengan pengalihan isu berupa kasus hoaks Ratna Sarumpaet.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Okt 2018, 06:35 WIB
Cawapres Sandiaga Uno usai pengundian nomor urut di Pilpres 2019. (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno meminta agar masyarakat tidak terkecoh dengan pengalihan isu berupa kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Dia menilai, ada masalah lebih penting untuk dipikirkan, yakni masalah ekonomi.

Mencari jalan keluar untuk permasalahan ekonomi lebih penting daripada membahas kelanjutan kasus Ratna Sarumpaet.

"Berharap kita kembali ke laptop, kembali ke isu utama. Jangan kita terkecoh dengan kegiatan yang mengalihkan isu utama kita yaitu isu ekonomi," kata Sandiaga Uno di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).

Masalah ekonomi yang dimaksud Sandiaga adalah minimnya lapangan pekerjaan dan kenaikan harga bahan pokok.

"Bagaimana kita dalam keadaan sekarang melindungi lapangan kerja jangan sampai ada PHL, menjaga agar tidak naik lagi kebutuhan bahan pokok, harga listrik, biaya energi dan sebagainya," ujar Sandiaga Uno.

Mantan Wakil Gubernur DKI itu juga mengatakan kasus hoaks yang diciptakan Ratna Sarumpaet, membuat berbagai kalangan lupa akan lonjakan nilai tukar dolar yang sampai menembus Rp 15.000.

"Selagi ramai 3 Oktober kemarin kita lupa dolar tembus Rp 15.000," kata Sandiaga Uno.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kebohongan Ratna Sarumpaet

Belakangan, Ratna Sarumpaet mengakui membuat kebohongan soal penganiayaan oleh orang tak dikenal di Bandung. Dia meminta maaf kepada Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto telah menemui dan membelanya. Setelah menyadari kebohongan soal penganiayaan itu salah, Ratna menyesal.

Ratna mengungkapkan, wajah lebamnya itu bukan karena dianiaya, tetapi akibat operasi sedot lemak yang dilakukan di bagian pipi kiri. Operasi itu dilakukan di RS Bina Estetika Jakarta tanggal 21 September lalu.

"Saya memohon maaf kepada Pak Prabowo Subianto yang kemarin tulus membela kebohongan yang saya buat," kata Ratna di rumahnya, kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu 3 Oktober 2018.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya