Liputan6.com, Jakarta - Influencer bisa menjadi juru bicara yang efektif untuk bisnis Anda. Selain itu, menggunakan influencer juga menjadi salah satu cara untuk menarik audiens dan meningkatkan brand awareness.
Kampanye yang produktif dan menguntungan bisa tercapai jika pebisnis menerapkan teknik-teknik strategis dalam menggunakan influencer sebagai pendorong perkembangan bisnis.
Dilansir dari Entrepreneur.com, empat strategi ini bisa membantu Anda mengembangkan bisnis lewat social influencer:
Baca Juga
Advertisement
1. Jelaskan hasil
Jelaskan secara spesifik hasil yang ingin Anda capai. Apabila memungkinkan, jelaskan lewat angka-angka, misalnya jumlah klien baru yang ingin Anda capai, persentanse peningkatan penjualan, jumlah pengikut media sosial yang ingin Anda dapatkan.
Gunakan influencer marketing platform untuk mencari orang-orang yang memiliki pengikut banyak di media sosial dan pantau hasilnya. Jalin komunikasi yang jelas dengan influencer Anda. Selain itu, Anda juga bisa meminta hasil yang dicapai oleh influencer tersebut pada kampanye yang dilakukan sebelumnya.
2. Integritas
Integritas sangat penting dalam menggunakan influencer untuk mempromosikan bisnis Anda. Konsumen Anda akan bisa mengetahui jika influencer dibayar untuk meng-endorse bisnis.
Influencer harus dengan jelas menyatakan dalam unggahannya, ia meng-endorse brand Anda. Idealnya, influencer seharusnya menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Anda bisa menawarkan influencer untuk benar-benar menggunakan brand Anda dengan memberikan uji coba kepada mereka, atau mengadakan kegiatan yang dihadiri oleh para influencer.
Selain itu, tanyakan juga pada influencer yang ingin Anda rekrut bagaimana mereka membangun pengikut di media sosial. Pilihlah influencer dengan pengikut yang asli alih-alih bayaran, karena mereka cenderung memiliki pengikut setia yang kemungkinan akan membeli produk dan jasa yang mereka gunakan.
3. Berpikir Strategis
Berpikir strategis dalam memilih influencer. Pilih influencer yang sejalan dengan brand Anda. Memiliki strategi artinya Anda memiliki visi dan rencana yang jelas dalam mengeksekusi visi tersebut. Pertimbangkan brand alignment, konflik kepentingan, pengembangan konten, dan content ownership.
Misalnya, apakah citra influencer tersebut sesuai dengan citra brand yang ingin Anda bangun? Brand apa yang saat ini tengah diendorse oleh influencer yang akan Anda pilih?
Platform media sosial apa saja yang akan digunakan oleh influencer untuk mempromosikan brand Anda? Siapa yang akan memiliki hak atas konten yang diunggahnya?Pertanyaan-pertanyaan ini harus Anda pertimbangkan sebelum memilih digital influencer.
Advertisement
4. Bukan sekadar jumlah pengikut
4. Bukan sekadar jumlah pengikut
Jangan fokus hanya pada jumlah pengikut yang banyak. Anda tentu menginginkan level keterlibatan (engagement) yang tinggi bagi produk atau jasa yang Anda tawarkan. Perhatikan tingkat interaksi influencer yang akan Anda pilih dengan pengikut mereka.
Dalam hal ini, micro influencer bisa menjadi opsi yang baik untuk bisnis-bisnis kecil karena mereka biasanya memiliki audiens yang lebih kecil dan pengikut yang lebih aktif.
Opsi lain adalah dengan mendiversifikasi tipe-tipe influencer yang anda gunakan berdasarkan tipe pengikut dan tipe platform yang digunakan untuk berinteraksi dengan audiens.
Saat ini, influencer bisa menjadi upaya yang efektif dan lebih interaktif dalam mengiklankan sebuah brand dan menarik audiens. Menggunakan teknik-teknik di atas dapat membuat kampanye Anda lebih membuahkan hasil dan mendapat keuntungan. (Felicia Margaretha)
Saksikan video pilihan di bawah ini: