Liputan6.com, Jakarta - Kasus pencurian yang terjadi baru-baru ini di Apple Store, mendorong Apple untuk terus meningkatkan keamanannya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah meminta bantuan pada pihak berwajib.
Dilaporkan The Verge, Jumat (5/10/2018), Apple telah meminta bantuan kepolisian setempat untuk menjaga Apple Store di Sacramento dan Roseville, Amerika Serikat (AS). Petugas kepolisian itu akan ditempatkan di bagian luar toko.
Baca Juga
Advertisement
Mengingat Apple mengontrak polisi secara pribadi, mereka akan mendapat pembayaran dari perusahaan dan tidak memakai gaji yang diterima dari kedinasan.
Keputusan perusahaan untuk meminta bantuan polisi tak lepas dari jaminan keamanan lebih baik.
Alasannya, anggota kepolisian tetap mampu mengejar pelaku kejahatan hingga berada di luar lingkungan mall. Harapannya, para pelaku yang melakukan pencurian dapat segera diringkus.
Sebelum kasus perampokan di sejumlah toko terjadi, Apple memang sudah meminta bantuan kepolisian untuk menjaga toko di Union Square, San Fransisco, AS.
Karenanya, toko tersebut belum menjadi target pencurian yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Jika langkah ini efektif, bukan tidak mungkin Apple akan menerapkan langkah serupa di toko-toko lain yang belum menjadi korban perampokan. Harapannya, kasus pencurian ini semacam ini tidak akan terjadi lagi.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Polisi Berhasil Ringkus Perampok iPhone Senilai Rp 14,8 Miliar
Sebelumnya, Kepolisian di California Amerika Serikat berhasil meringkus gerombolan perampok yang memasuki sebuah Apple Store dan mencuri dan melarikan banyak perangkat Apple.
Gerombolan berjumlah 17 orang perampok yang ditangkap kepolisian itu diduga telah terlibat dalam serangkaian perampokan di Apple Store di 19 negara bagian. Demikian dilaporkan media SF Gate.
Dikutip dari Digital Trends, Jumat (28/9/2018), gara-gara insiden pencurian ini, Apple menderita kerugian hingga US$ 1 juta atau setara Rp 14,8 miliar. Sejumlah iPhone, MacBook, iPad, Apple Watch, dan sejumlah hal lain yang dicuri dari meja display.
Masalah tersebut menjadi sebuah hal serius, oleh karenanya, Jaksa Agung California Xavier Beccera mengeluarkan pernyataan resmi tentang hal itu.
"Pencurian terorganisir ini membuat kerugian besar bagi pemilik perusahaan di California dan membuat terjadinya kejahatan lain serupa," kata Beccera.
Dia menjelaskan, "Pada akhirnya, konsumen bakal membeli barang curian ini (menambah kerugian bagi perusahaan). Kami akan menindaklanjuti ini dengan aparat penegak hukum setempat dan mengadili para penjahat."
Penangkapan itu merupakan hasil dari penyelidikan yang melibatkan banyak lembaga penegak hukum di seluruh California.
Sampai saat ini, belum diungkapkan berapa banyak outlet Apple Store yang dirampok.
Media lokal setempat menyebut, sudah ada 21 Apple Store yang dirampok dalam lima bulan terakhir di seluruh negara bagian.
Advertisement
Modus Operandi
Modus Operandi dari perampokan ini adalah para perampok mengenakan jaket bertudung untuk menyembunyikan wajah mereka dari kamera keamanan dan saksi.
Para perampok kemudian memasuki Apple Store dalam kelompok besar, menarik produk dari meja display, dan langsung kabur. Perampokan tersebut biasanya hanya berlangsung dalam hitungan detik.
Saking cepatnya perampokan, para staf dan pelanggan pun tak bisa bisa berbuat apa-apa.
Meski begitu, pada bulan lalu, sejumlah pembeli berani berani ikut mencegah perampokan yang dilakukan oleh perampok di Apple Store yang ada di kota Thousand Oaks, barat Los Angeles.
Kedua tersangka berhasil dilumpuhkan di lantai dan ditahan di sana hingga pihak kepolisian tiba di tempat.
Perampok ketiga diciduk kemudian oleh polisi yang juga menahan dua tersangka lainnya.
Sementara, dua tersangka lainnya dilaporkan kabur tapi akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi. Dengan demikian, jumlah perampok yang ditahan sebanyak 5 orang.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: