PSI: Berkaca Kasus Ratna Sarumpaet, Politisi Harus Jujur

Grace mengaku bersyukur kebohongan Ratna Sarumpaet cepat terbongkar.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Okt 2018, 19:07 WIB
Ketua umum PSI, Grace Natalie saat menggelar konferensi pers di kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (1/6). Sebelumnya pada 23 April 2018, PSI memasang iklan alternatif cawapres dan Kabinet Jokowi 2019-2024 di sebuah koran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, mengimbau agar para politisi di Indonesia mengedepankan kejujuran dalam berpolitik. Hal ini disinggung Grace usai terungkapnya kebohongan mantan Jubir Prabowo-Sandiaga, Ratno Sarumpaet.

"Kita yang bergerak dalam dunia politik harus tegas menegakkan kejujuran. Kasus Bu Ratna Sarumpaet mengajarkan kita bahwa kebohongan walau mungkin dipercaya untuk sesaat, tapi pada akhirnya hanya akan menghancurkan dan memecah belah," ucap Grace, Jumat (5/10/2018).

Dia menyatakan prihatin dengan kebohongan yang disampaikan Ratna, namun juga menyayangkan sikap terburu-buru kubu Prabowo yang dengan segera memanfaatkan kisah tersebut untuk menyerang kubu Jokowi.

"Dalam dunia yang penuh hoaks saat ini, prinsip cek dan ricek mutlak diperlukan. Keterburu-buruan yang dilandasi sikap emosional berlebihan justru merugikan semua pihak," jelas Grace.

Dia bersyukur kebohongan tersebut cepat terbongkar. Pasalnya, tak bisa dibayangkan jika itu terus terjadi.

"Bayangkan kalau rakyat benar-benar menyangka bahwa Bu Ratna memang dianiaya secara sadis. Tidakkah itu akan menimbulkan kemarahan dan bahkan pembalasan berbentuk serangan fisik? Ngeri saya membayangkan berlangsungnya konflik horizontal dalam masyarakat yang saat ini memang sensitif secara politik," ungkap Grace.

 


Sorotan Masyarakat

Sekjen PSI, Raja Juli Antoni (kedua kanan) didampingi Ketua umum PSI, Grace Natalie (kedua kiri) menunjukkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) usai konferensi pers di kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (1/6). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Grace mengimbau semua pelaku politik untuk senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dalam suasana menjelang Pileg dan Pilpres 2019.

"Kita, para pelaku politik, sedang berada dalam sorotan masyarakat. Apa yang kita lakukan akan dijadikan rujukan oleh masyarakat luas. Kalau kita membenarkan dan bahkan menyebarkan kebohongan, kebencian, fitnah, itu akan langsung berdampak pada perilaku masyarakat," tukas dia.

Dia juga meminta semua pihak untuk berkonsentrasi pada perumusan tawaran langkah untuk mensejahterakan masyarakat.

"Mari bersama mejadikan proses pemilu untuk kepentingan masyarakat luas, bukan untuk kepentingan politik sempit yang menghalalkan segala cara," pungkas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya