Tanggul Jebol, Petugas Usung 'Prajurit' Halau Lumpur Lapindo

Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, Hengki Listria Adi mengatakan volume debit air dipusat semburan lumpur saat ini memang cukup tinggi. Sehingga tanggul penahan lumpur tidak kuat menahan dorongan air.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 06 Okt 2018, 18:01 WIB
Tanggul lumpur Lapindo jebol, warga khawatir meluber masuk ke rumah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Sidoarjo - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo berencana mengalirkan air dari sebelah Utara ke Selatan. Pihaknya juga sudah menyiapkan empat pompa di desa Ketapang dan tiga pompa di Desa Glagah Arum, Kecamatan Tanggulangin.

Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, Hengki Listria Adi mengatakan, volume debit air di pusat semburan lumpur saat ini memang cukup tinggi. Sehingga tanggul penahan lumpur Lapindo tidak kuat menahan dorongan air.

"Volume debit air ini kan mengarah ke Utara. Sedangkan tanggul mungkin tidak kuat menahan air. Sehingga lama-lama mengalami penurunan, miring dan mengenai samping tanggul dan tanggul pun jadi turun," tutur Hengki, Jumat 5 Oktober 2018.

Menurutnya, longsor terjadi dititik 67 Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, dengan kedalaman mencapai 5 meter sepanjang 100 meter. Ini bukan kali pertama mengalami penurunan tanah. Sebelumnya, penurunan tanah juga terjadi di titik 68 Kedungbendo lantaran tidak bisa menahan dorongan air.

"Dulu juga sama seperti ini. Tidak bisa menampung air yang sangat banyak. Fluktuatif. Perhari bisa mencapai 70.000 meter kubik perhari dari pusat semburan," katanya.

Saat ini, pihaknya bersama petugas BPLS sedang berupaya mengalirkan air dari sebelah Utara (titik tanggul jebol) ke sebelah Selatan. Hal itu sebagai langkah antisipasi agar air tidak meluber kebawah dan mengenai pemukiman warga.

"Hari ini kita optimalkan untuk pembuangannya (air). Kemudian akan dilakukan perbaikan tanggul," tambahnya.

Pihaknya sudah menyiapkan tujuh pompa. Bak prajurit, pompa itu diletakkan di titik rawan melubernya lumpur Lapindo. Masing-masing berada di titik Desa Ketapang sebanyak empat pompa dan tiga pompa lainnya di titik Desa Glagah Arum Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo.

Kemudian pihaknya juga meminta agar warga tetap tenang terkait tumpahnya lumpur Lapindo. Sehingga petugas bisa bekerja dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.


Warga Marah

Warga dusun Pologunting, Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, sempat marah saat melihat petugas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS). Warga meminta agar petugas cepat menangani longsornya tanggul penahan lumpur Sidoarjo.

Menurut Sajin, warga setempat, sejak ambruknya tanggul penahan lumpur Lapindo pukul 12.30 WIB hingga sore ini belum ada tanda-tanda perbaikan. Warga khawatir jebolnya tanggul membuat air meluber ke perumahan warga.

"Mana kok sampai saat ini belum dibenahi. Kalau sampai kena warga siapa yang tanggung jawab," ujar Sajin kepada salah satu Petugas PPLS, Jumat (5/10/2018).

Menurutnya, pembenahan tanggul yang jebol harus segera tertangani. Karena akan berdampak pada pemukiman warga yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Pokoknya hari ini harus ditangani. Kalau perlu disedot airnya agar tidak meluber," singkatnya.

Sementara, petugas PPLS bagian Tekhnis yang sedang berada dilokasi sudah menjelaskan, bahwa jebolnya tanggul akan segera diperbaiki. Hanya saja, saat ini pihaknya masih menghubungi pemilik alat berat.

"Kami sedang berusaha untuk melakukan perbaikan. Kami akan bekerja semaksimal mungkin agar tidak sampai mengenai warga. Dan saat ini kami masih menunggu ijin dari pemilik alat berat," singkatnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya