Tenaga Pendukung Pertemuan IMF-WBG Dapat Pembekalan

Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-World Bank Group sudah di depan mata

oleh Reza diperbarui 06 Okt 2018, 16:00 WIB
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde saat menghadiri pembukaan High - Level International Conference di Jakarta, Selasa (27/2). Konferensi internasional tingkat tinggi ini bertemakan "Models in a Changing Global Landscape". (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-World Bank Group sudah di depan mata. Persiapan terus dimatangkan. Salah satunya, melalui Pembekalan Tenaga Pendukung Annual Meeting IMF & World Bank Group 2018. Kegiatan ini dilakukan di Aula Joop Ave Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali, Minggu (30/9).

Pembekalan diikuti 1.000 peserta. Hadir dalam kegiatan ini Pimpinan Pacto & Royalindo, selalu PCO event Akbar tersebut. Hadir pula Ketua STP Nusa Dua Bali Dewa Gede Ngurah Byomantara.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani Mustafa, kegiatan ini adalah pemantapan untuk mensukseskan Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018.

"Pertemuan tahunan IMF-World Bank Group (WBG) di Bali Oktober 2018, sangat penting bagi wajah pariwisata Indonesia. Untuk Itu, seluruh aspek perlu dipoles untuk mensukseskannya. Termasuk juga SDM," ungkap wanita yang disapa Kiki Itu, Jumat (5/10).

Berbagai materi padat disampaikan secara gamblang oleh Manager Pacto Convex Bali, Rika. Setelah paparan materi, dilakukan pertemuan dengan Team PCO Annual Meeting IMF & WBG 2018. Pertemuan ini dilakukan perdivisi. Tujuannya untuk melengkapi informasi yang spesifik sesuai bidang masing-masing.

"Para mahasiswa dari sekolah pariwisata ini dipersiapkan untuk menjadi garda terdepan. Mereka akan diterjunkan untuk membantu memperlancar dan menyukseskan acara. Sehingga perhelatan akbar ini dapat berjalan lancar," terang Kiki.

Sementara itu Ketua STP Nusa Dua Bali Dewa Gede Ngurah Byomantara mengatakan, penyelenggaran IMF & WBG 2018 di Bali merupakan ajang prestisius. Sebanyak 189 negara dunia akan hadir di Bali. Pertemuan ini akan menghadirkan sekitar 12.500-15.000 orang.

"Pertemuan ini banyak berdampak bagi kesejahteraan masyarakat Bali pada khususnya dan Bangsa Indonesia pada umumnya. Maka sangat penting memberikan service excellent kepada setiap tamu atau delegasi yang hadir untuk memberikan kesan positif," ujar Byo.

Hal ini pun diamini oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya para mahasiswa ini merupakan duta yang akan merepresentasikan masyarakat Indonesia kepada dunia. Sehingga hospitality, keramah tamahan, kesopanan, gesture dan salam, serta cara menghadapi delegasi penting untuk diperhatikan.

"Indonesia yang indah, aman, dengan segala keunikan ragam budaya. Ini semakin kuat dengan didukung oleh SDM berkualitas yang akan menunjukkan keramah tamahan sebagai identitas bangsa Indonesia," ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar menambahkan, perhelatan tahunan dunia ini memang menjadi momentum penting dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Selain didatangi sekitar 18.000 delegasi, potensi "income" dari para delegasi juga sangat besar.

Mengacu data Bappenas, kemampuan "spending" delegasi IMF-WB Annual Meetings diperkirakan mencapai Rp943,5 miliar dimana 95,2 persen di antaranya merupakan wisman.

"Ini yang harus kita maksimalkan. Dengan didukung SDM yang baik saya yakin hasil positif akan kita dapatkan," ungkap Menteri asal Banyuwangi tersebut.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya