Liputan6.com, Jakarta - Ajang Asian Para Games 2018 yang dibuka pada Sabtu (6/10/2018) diyakini akan berdampak positif terhadap ekonomi DKI Jakarta sebagai tuan rumah.
Meski dampak yang dihasilkan tidak sebesar Asian Games yang berlangsung beberapa waktu lalu. "Asian Para Games akan mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya di DKI Jakarta," ujar Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (6/10/2018).
Dia menjelaskan, dampak langsungnya berupa peningkatan penggunaan transportasi baik udara yang mengakomodir perjalanan para peserta dari negara asal maupun transportasi darat untuk akomodasi selama di Ibu Kota.
Baca Juga
Advertisement
Sektor lain yang mendapatkan keuntungan dari ajang ini antara lain hotel, restoran, destinasi wisata dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang membuat cenderamata maskot dari gelaran pesta olahraga difabel se-Asia ini.
Menurut Sarman, dampak dari Asian Para Games ini memang tidak akan sebesar Asian Games yang telah diselenggarakan sebelumnya. Sebab, jumlah peserta dan cabang olahraga yang dipertandingkan lebih sedikit ketimbang saat Asian Games.
"Memang dampaknya tidak sebesar Asian Games, karena memang jumlah pesertanya berbeda. Kalau Asian Games mencapai 17 ribuan yang terdiri dari atlet, official dan lain-lain. Kalau Para Games ini hanya sekitar 4.000 orang. Jumlah pertandingan juga hanya 18 cabang olahraga. Kalau Asian Games hampor 40 cabang olahraga. Jadi ini saja sudah berbeda," ujar dia.
Namun demikian, ajang olahraga internasional seperti Asian Para Games 2018 tetap akan membantu mendorong kegiatan ekonomi di negara yang menjadi tuan rumah.
"Besaran dampaknya memang tidak sama dengan Asian Games. Tapi semua tetap mempunyai dampak yang mampu menggerakkan ekonomi kita," ujar dia.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Pasokan PLN
PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menjamin kehandalan pasokan listrik selama pelaksanaan Asian Para Games 2018. Listrik tersebut dipaso ke 18 venue pertandingan, 2 venue latihan, 1 kawasan wisma atlet, dan lokasi strategis lainnya yang berada di DKI Jakarta.
General Manager PLN Disjaya, M Ikhsan Asaad mengatakan, pasokan listrik untuk gelaran olahraga terbesar se-Asia untuk para atlet Asian Para Games ini bersumber dari 21 Gardu Distribusi dari 22 Gardu Induk, dengan minimal 2 sumber/jalur pasokan berbeda.
"Ini dilengkapi dengan ACO (Automatic Change Over) untuk memindahkan pasokan listrik secara otomatis apabila salah satu sumber pasokan mengalami gangguan," ujar dia di Jakarta, Sabtu 6 Oktober 2018.
Selain itu, PLN Disjaya juga menyiapkan sejumlah 16 unit Power Bank Express Power Service dengan total kapasitas 6.730 kVA untuk melayani additional power, 28 unit UPS (Uninterruptible Power Supply) dengan total kapasitas 5.470 kVA. Ini sebagai pasokan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumber utama dan cadangan agar pasokan listrik untuk critical load tetap terjaga.
PLN Disjaya juga menyiapkan 600 personel tim siaga untuk memastikan supply listrik aman sampai akhir penyelenggaraan acara.
"Kami menegaskan kembali komitmen PLN untuk mengawal kesuksesan Asian Para Games 2018 dengan cara menjaga keandalan pasokan listrik sehingga ajang olahraga terbesar se-Asia untuk para atlet difabel ini dapat berjalan dengan lancar,” kata dia.
Ikhsan menjelaskan, kapasitas daya mampu pasokan listrik di DKI Jakarta sendiri mencapai 11.550 MW. Sedangkan beban puncak pada saat pelaksanaan Asian Para Games 2018 diperkirakan mencapai 4.841 MW.
"Hal ini menunjukkan bahwa pasokan listrik DKI Jakarta berada pada posisi surplus dan masyarakat dihimbau untuk tidak mengkhawatirkan kekurangan pasokan listrik pada saat perhelatan Asian Para Games 2018 dilaksanakan," tandas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement