Liputan6.com, Garut - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyiapkan tim psikolog untuk mengatasi trauma warga Garut usai gempa dan tsunami Donggala-Palu, beberapa waktu lalu.
Ketua P2TP2A Kabupaten Garut Diah Kurniasari mengatakan, sejak pertama kali kepulangan warga Garut yang menjadi korban bencana gempa dan tsunami Palu, lembaganya langsung menyiapkan upaya memulihkan trauma mereka.
"Kita lihat banyak yang trauma, mereka masih takut walau saat ini sudah di kampung halaman sendiri," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Rencananya tim psikolog yang akan diturunkan dipimpin Dra Yuli Sulistiawati, psikolog yang telah berpengalaman menangani korban bencana besar tanah air, mulai gempa tsunami Aceh, Bengkulu, Padang hingga terakhir di Lombok.
"Kita memang telah lama kerjasama dengan Biro Konsultasi Psikologi Westaria Bandung," ujar dia.
Sedangkan mengenai pelaksanaannya, tim program pshycology trauma healing akan memusatkan kegiatan di desa Sukalilah Kecamatan Sukaresmi, sebagai daerah yang paling banyak korban.
"Kita jemput bola saja ke tempat mereka tinggal, jadwalnya nanti tim dari Pemda yang mengatur," papar dia.
Hingga kini, dalam tiga kali penjemputan yang dilakukan pemda Garut, total sudah 40 korban gempa telah kembali ke kampung halannya.
"Terakhir 7 orang warga Garut yang berhasil kami jemput," ujar Ricky, Kabid Pengelolaan dan Kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut menambahkan.
Rencananya dalam waktu dekat, sekitar 19 orang warga Kecamatan Pasirwangi Garut, akan segera terbang dari Makassar, sedangkan 23 orang lainnya masih berada di Makassar.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan video pilihan berikut ini: