Kubu Jokowi Sebut Biaya Penyelenggaraan Pertemuan IMF di Bali Wajar

Maman Imanulhaq mengatakan, acara pertemuan IMF sudah direncanakan jauh-jauh, dan ini untuk kepentingan Indonesia tinggal landas menjadi negara maju.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2018, 16:15 WIB
Sembilan sekjen parpol Koalisi Indonesia Kerja melengkapi sejumlah berkas, termasuk struktur tim kampanye nasional (TKN) untuk pasangan bakal capres dan cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin ke KPU. (liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritik biaya penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan World Bank.  Sebelumnya anggota tim ekonomi BPN Rizal Ramli menyebut, dana sebesar Rp 830 miliar akan dihabiskan untuk pertemuan yang digelar di Bali tersebut.

Namun menurut Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, jumlah dana yang digunakan untuk penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan World Bank sangat wajar.

Direktur Relawan TKN Maman Imanulhaq mengatakan, dana tersebut belum besar jika dilihat dari jumlah anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Kalau kita lihat dari jumlah APBN kita, itu tidak seberapa. Tidak banyak," ujar Maman di rumah Proklamasi, Jalan Proklamasi No 46, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10/2018).

Menurut Maman, biaya tersebut masih standar bahkan terbilang di bawah negara-negara lain. Dia mencontohkan Singapura yang pernah mengadakan acara itu.

"Coba lihat Singapura mengadakan acara yang sama dan kita memuji-muji Singapore. Dan hari ini Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara maju, dan untuk melakukan upaya bahwa kita bagian dari maju, kita dikritik soal itu. Jangan terlalu minder untuk terus membangun Indonesia ini," ujarnya.

Maman belum khawatir dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dola. Dia berharap, dari penyelenggaraan acara IMF rupiah kembali normal.

"Pondasi ekonomi kita masih kuat, malah kita berharap dengan IMF ini kita bisa kembali menaikkan rupiah, jangan seperti Venezuela, Brazil, dan sebagainya," tutur Maman.

 


Untuk Tinggal Landas Menuju Negara Maju

Terkait tudingan bahwa biaya penyelenggaraan acara IMF tidak sesuai dengan kondisi Indonesia yang sedang tertimpa bencana di Palu dan Donggala, Dewan Syuro PKB ini menegaskan, Jokowi terus bekerja menggelontorkan bantuan untuk masyarakat Palu dan Donggala, serta menunjukkan bahwa Indonesia layak jadi negara maju dengan biaya pertemuan IMF tersebut.

"IMF adalah event dimana ekonomi dunia harus dimasuki Indonesia menjadi bagian penting di sana, jadi menurut saya tidak ada relevansinya. IMF sudah direncanakan jauh-jauh, dan ini adalah untuk kepentingan kita, untuk tinggal landas menjadi negara maju," pungkasnya.

Sebelumnya, tim ekonomi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga menyerukan agar pemerintah mengurangi biaya penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan World Bank, yang akan berlangsung bulan Oktober ini.

"Itu (biaya acara pertemuan IMF) nyaris 70 juta dolar, setahu saya kalau ngadain konferensi internasional cukup 10 juta dolar sudah hebat, mewah, karena tugas penyelenggara nyediain venue, makanan," ujarnya saat menggelar jumpa pers di rumah Prabowo di Kertanegara IV,Jakarta Selatan, Jumat, 5 Oktober 2018.

Rizal meminta pemerintah menghemat berbagai hal yang masih bisa dihemat dalam penyelenggaraan acara pertemuan IMF itu.

"Penghematan itu bisa dialihkan untuk membantu rakyat kita di Palu, Donggala, Lombok. Kami tidak akan mengirim perwakilan di pertemuan di Bali sebagai penghematan," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya