Jono Oge, Desa yang Tergeser Akibat Gempa Sulteng

Saat gempa melanda, warga melihat tanah di daerah ini bergerak, berputar, dan bergeser.

oleh Mevi Linawati diperbarui 07 Okt 2018, 13:03 WIB

Liputan6.com, Sigi - Desa bergeser bukan lah cerita khayalan. Akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, wilayah Jono Oge, Kabupaten Sigi, bergeser hampir 2 kilometer.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (7/10/2018), sekilas mungkin tidak ada yang aneh dengan hamparan ladang jagung ini. Namun, bagi warga Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, ini salah satu pemandangan yang menakjubkan.

Sebelum dilanda gempa dan tsunami, tidak ada kebun jagung di sini. Sebelumnya, kebun jagung letaknya 2 kilometer di utara.

Kini nampak dari udara, salah satu wilayah di Jono Oge, Kabupaten Sigi ini seperti rawa-rawa. Padahal, dulu ini adalah lokasi permukiman dan perkantoran.

Saat gempa melanda, warga melihat tanah di daerah ini bergerak, berputar, dan bergeser. Fenomena ini disebut likuifaksi atau tanah bergerak. Diperkirakan ada 366 bangunan yang rusak. Area yang terdampak sekitar 202 hektare.

"Waktu itu saya lihat tanah itu jalan, posisinya berputar-putar," kata warga bernama Wagito.

Rumah-rumah warga kini hilang bak ditelan bumi. Terputusnya akses darat di sekitar Jono Oge membuat sementara waktu daerah ini sulit dijangkau bantuan melalui jalur darat. (Muhammad Gustirha Yunas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya