Ulang Tahun, Sutopo BNPB: Raisa Belum Berikan Ucapan Selamat

Sutopo mengatakan, bencana tidak bisa diprediksi akan datang di hari libur atau hari biasa. Maka dari itu, dirinya harus siap dan sigap setiap saat.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 07 Okt 2018, 15:57 WIB
Sutopo saat melakukan video call dengan Raisa. (Liputan6.com/Hanz Jimenes Salim)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menggelar konferensi pers meski tepat hari ini dirinya berulang tahun yang ke-49. Menurut dia, tak ada hari libur jika bekerja di BNPB.

"Kalender di BNPB itu tidak ada yang merah. Ini lho, lihat sendiri, memang benar tak ada warna merah," ujar Sutopo sambil memperlihatkan kalender BNPB sebelum menggelar jumpa pers di kantornya, Jakarta Timur, Minggu (7/10/2018).

Sutopo mengatakan, bencana tidak bisa diprediksi akan datang di hari libur atau hari biasa. Maka dari itu, dirinya harus siap dan sigap setiap saat.

"Bencana biasanya datang hari Jumat, juga Minggu. Makanya di hari ulang tahun saya tetap menggelar jumpa pers," kata dia.

Meski begitu, dia berterima kasih kepada masyarakat yang peduli dengan dirinya. Menurut dia, banyak pihak yang sudah memberikan ucapan selamat kepadanya baik di media sosial, melalui aplikasi perpesanan, dan secara langsung.

"Soal Raisa, sampai sekarang belum ada ucapan. Tanpamu langit tak berbintang, tanpamu hampa yang kurasa," kata Sutopo mengutip lagu milik Raisa yang berjudul LDR.


Doa Kesembuhan

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers di kantor BNPB Jakarta, Sabtu (29/9). BNPB menyatakan jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami di kota Palu sebanyak 48 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan doa dan harapan di hari ulang tahun ke-49 pada Minggu, 7 Oktober 2018. Ia memohon diberi kesembuhan.

Perawatan kanker paru stadium 4B membuat kesehatan Sutopo terus menurun. Di akun Twitter pribadinya, Sutopo pernah mencuit, sejak jalani kemoterapi, berat badannya susut hingga 20 kg.

"Saya mohon doa agar saya bisa sembuh. Selalu berdoa memohon belas kasihan Allah SWT untuk mengangkat semua penyakit di tubuh saya tanpa meninggalkan penyakit lain. Saya memilih untuk membuat sisa hidup sebagai sebuah pemberian."

Penyakit yang diderita Sutopo membuatnya memandang hidup lebih positif. "Hidup memberikan kita keistimewaan, kesempatan, dan tanggung jawab untuk menjadi seseorang yang lebih baik," ungkap Sutopo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (7/10/2018).

 

Simak video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya