Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaraan pertemuan Internasional Monetary Fund (IMF) dan World Bank dikritisi karena memakan dana yang besar. Anggota tim ekonomi Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli, menyebut Rp 830 miliar percuma dipakai untuk konferensi internasional itu.
Menanggapi ini, Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja Abdul Kadir Karding mengatakan, dana yang digelontorkan tidak cuma untuk foya-foya penyelengaraan konferensi. Namun, pembangunan infrastruktur daerah Bali dan sekitarnya.
Advertisement
"Informasi yang kami peroleh, dana yang dipakai sebagian besar untuk perbaikan infrastruktur dan hal-hal lain yang ditujukan untuk menunjang acara ini agar berlangsung baik," kata Karding lewat pesan singkat, Minggu (7/10/2018).
Karding mengatakan, pemerintah serius mengeluarkan dana dalam konferensi ini karena menyangkut 189 negara. Hal itu wajar karena akan mempengaruhi branding Indonesia kepada dunia. Dampaknya diharapkan baik untuk ekonomi ke depan.
"Kalau acara ini berlangsung, efek ekonominya juga luar biasa, baik yang langsung dirasakan masyarakat Bali dan Insyaallah Lombok dan sekitarnya, diperkirakan memberikan dampak penghasilan itu sekitar 1,6 triliun, misalnya di Bali saja," jelas Karding.
Politikus PKB itu menambahkan, konferensi IMF-WB ini membangun kerja sama antar negara yang akan bermanfaat ke depannya.
"Termasuk dengan kebijakan kebijakan yang diambil dan akan berdampak pada masa depan, kalau dikonversi secara ekonomi tentu luar biasa besarnya," imbuh Karding.
Tidak Ganggu Anggaran Gempa
Menurut dia, penyelenggaraan IMF-WB tidak mengganggu bantuan pemerintah ke bencana gempa Sulawesi Tengah dan NTB. Karding menuturkan, komitmen pemerintah dalam penanganan bencana alam itu tidak perlu diragukan lagi.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja Raja Juli Antoni mengatakan, penolakan kubu Prabowo atas pertemuan IMF-WB hanya pengalihan isu hoaks Ratna Sarumpaet.
Dia mengatakan, tak hanya penanganan gempa, penyelenggaraan pembukaan MTQ dan juga Asian Para Games pun tidak terganggu. Itu membuktikan pemerintah memiliki kapasitas mengerjakan hal besar dalam waktu bersamaan.
"Penolakan acara World Bank dan IMF di Bali hanya pengalihan isu dari skandal politik yang paling memalukan dalam sejarah Indonesia; kasus Ratna Sarumpaet yang menipu dan Prabowo yang mudah tertipu," kata Antoni lewat keterangan tertulis.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement