IHSG Dibuka pada Dua Zona, Rupiah di Posisi 15.190 per Dolar AS

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.748,2 dan terendah 5.728,6.

oleh Nurmayanti diperbarui 08 Okt 2018, 09:12 WIB
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menguat mengawali hari di pekan ini. Adapun posisi rupiah berada di kisaran 15.190 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (8/10/2018), IHSG merosot 3,23 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.728,6.

Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, tekanan IHSG berakhir. IHSG menguat 4,5 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.730,45.

Indeks saham LQ45 juga menghijau ke posisi 898,58. Hampir seluruh indeks saham acuan menguat.

Adapun sebanyak 94 saham menguat sehingga mendoorong IHSG. Kemudian 34 saham melemah dan 112 saham diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.748,2 dan terendah 5.728,6.

Total frekuensi perdagangan saham 5.277 kali dengan volume perdagangan saham 395,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 131,4 miliar.

Investor asing lepas saham Rp 13,61 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke posisi 15.190.

Sektor saham yang menguat antara lain saham konsumis yanng naik 0,74 persen. Kemudian saham manufaktur sebesar 0,48 persen dan saham keuangan sebesar 0,19 persen.

Sementara yang melemah antara lain, sektor saham infrastruktur turun 0,29 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Sektor saham aneka industri melemah 0,20 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,02 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KPAS mendaki 24,65 persen ke posisi Rp 354 per saham, saham SURE menanjak 24,43 persen ke posisi Rp 326 per saham, dan saham NIKL menanjak 9,16 persen ke posisi Rp 4.050 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BPTR merosot 6,19 persen ke posisi Rp 91 per saham, saham PKPK turun 4,26 persen ke posisi Rp 135 per saham, dan saham ABBA merosot 3,70 persen ke posisi Rp 130 per saham.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.


Prediksi Sebelumnya

Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan bergerak menguat pada perdagangan saham Senin (8/10/2018). Analis berpendapat, peluang untuk IHSG kembali di zona hijau (rebound) masih cukup besar.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG memang menunjukkan konsolidasi. Itu ditunjukkan dengan Relative Strength Index (RSI) dimana harga saham cenderung turun (overbought).

Meski begitu, Lanjar menilai, harga saham masih mengindikasikan potensi berbalik naik (reversal). Kata dia, peluang reversal itu terlihat di jangka pendek pada perdagangan hari ini.

"IHSG berpeluang reversal dalam jangka pendek, sehingga IHSG berpotensi menguat atau rebound di hari ini cukup besar," tuturnya dalam keteranganya di Jakarta, Senin.

Sementara itu, pertemuan IMF-World Bank akan menjadi sentimen penentu bagi gerak IHSG ke depannya.

"Selain annual meeting IMF-World Bank, ada pertemuan menteri keuangan dalam G20 selama 3 hari berturut-turut. Ini akan diamati juga oleh investor," ujar Lanjar.

Lebih lanjut Analis Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji menyatakan, IHSG memang mengindikasikan potensi rebound. Menurutnya, saat ini kondisi pasar tengah mendorong ekspektasi harga saham untuk meningkat.

"Diekspektasikan akan terus meningkat atau bullish. Oleh sebab itu, IHSG berpeluang menuju ke area resisten di level 5.680-5.784," jelas dia.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya