Delegasi IMF-World Bank Bakal Donasi untuk Lombok dan Palu

Rangkaian pertemuan tahunan IMF-World Bank di Nusa Dua dimulai hari ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Okt 2018, 09:40 WIB
Ucapan Selamat Datang Pertemuan IMF-World Bank Group 2018 di Bali. Dok: Ilyas Istianur Praditya/Liputan6.com

Liputan6.com, Denpasar - Rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Nusa Dua dimulai hari ini. Tercatat dari data Bank Indonesia peserta pertemuan tahunan ini telah mencapai lebih dari 13 ribu orang mulai dari pejabat negara hingga para pengusaha.

Selain membahas berbagai isu, pertemuan yang akan berlangsung kurang lebih satu minggu ini juga akan menyisipkan agenda donasi untuk korban bencana gempa bumi di Lombok, Palu dan Donggala.

Ketua Task Force Bank Indonesia utk IMF-WB Annual Meetings 2018 di Bali Peter Jacobs mengatakan donasi ini bukan inisiatif dari Indonesia, melainkan dari para peserta itu sendiri.

"Soal Palu negara-negara ini punya concern besar jadi mereka juga lihat indonesia ini negara besar, negara yang mampu meng-handle acara sebesar ini ditengah situasi yang memang sedang banyak masalah gempa di Lombok dan juga gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, jadi para peserta sendiri merasa juga ada keterpanggilan untuk memberikan," kata Peter di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018).

Donasi ini, dikatakan Peter akan disponsori oleh salah satu bank. Adapun bentuk donasi yang akan dilakukan adalah dengan penjualan secangkir kopi.

Nantinya di setiap acara pertemuan akan ada penjualan kopi, di mana setiap kopi dihargai antara Rp 100 ribu-150 ribu per cup. Hasil penjualan ini akan didonasikan bagi korban bencana di Lombok, Palu dan Donggala.

"Namun kita juga push supaya ada orang yang memberikan ini bukan disponsori saja kita memberikan kesempatan siapa yang mau berbuat sesuatu, silakan," pungkas Peter.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.


Timses Jokowi: Anggaran untuk Pertemuan IMF-WB Tak Ganggu Penanganan Gempa

Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding (kanan) bersama Pembina Friedrich Naumann Stiftung (FNS) Jerman, Jurgen Morlok memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (31/10). (Liputan6.com/Johan Tallo)

 Penyelenggaraan pertemuan Internasional Monetary Fund (IMF) dan World Bank dikritisi karena memakan dana yang besar. Anggota tim ekonomi Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli, menyebut Rp 830 miliar percuma dipakai untuk konferensi internasional itu.

Menanggapi ini, Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja Abdul Kadir Karding mengatakan, dana yang digelontorkan tidak cuma untuk foya-foya penyelengaraan konferensi. Namun, pembangunan infrastruktur daerah Bali dan sekitarnya.

"Informasi yang kami peroleh, dana yang dipakai sebagian besar untuk perbaikan infrastruktur dan hal-hal lain yang ditujukan untuk menunjang acara ini agar berlangsung baik," kata Karding lewat pesan singkat, Minggu, 7 Oktober 2018.

Karding mengatakan, pemerintah serius mengeluarkan dana dalam konferensi ini karena menyangkut 189 negara. Hal itu wajar karena akan mempengaruhi branding Indonesia kepada dunia. Dampaknya diharapkan baik untuk ekonomi ke depan.

"Kalau acara ini berlangsung, efek ekonominya juga luar biasa, baik yang langsung dirasakan masyarakat Bali dan Insyaallah Lombok dan sekitarnya, diperkirakan memberikan dampak penghasilan itu sekitar 1,6 triliun, misalnya di Bali saja," jelas Karding.

Politikus PKB itu menambahkan, konferensi IMF-WB ini membangun kerja sama antar negara yang akan bermanfaat ke depannya.

"Termasuk dengan kebijakan kebijakan yang diambil dan akan berdampak pada masa depan, kalau dikonversi secara ekonomi tentu luar biasa besarnya," imbuh Karding.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya