Liputan6.com, Palu - Beragam cara untuk bangkit dari musibah bencana gempa dan tsunami Palu yang melanda Donggala dan sekitarnya tengah diupayakan para korban. Mereka pun berupaya mandiri dan berusaha memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri.
Masita, warga Kabupaten Sigi yang rumahnya hancur porak-poranda mengaku tak punya apa-apa lagi selain suami dan ketiga buah hatinya. Untuk memenuhi kebutuhannya, Masita enggan bergantung bantuan pemerintah.
"Saya, suami, dan anak-anak masih selamat. Rumah kami yang hancur. Untuk bertahan hidup kami jual jagung rebus," kata Masita kepada Liputan6.com di Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu 7 Oktober 2018.
Baca Juga
Advertisement
Masita mengatakan, jagung rebusnya dijual dengan harga Rp 10.000 per tiga buah. Menurut dia, hasilnya lumayan untuk modal dan kebutuhan sehari-hari setelah kembali aktifnya SPBU yang dijaga ketat oleh pihak TNI.
Dia berjualan di SPBU Dewi Sartika, Kalukubula, Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, yang sudah aktif beberapa hari lalu.
"Jagung kita beli satu karung, lalu kita rebus dengan bahan bakar kayu. Dan alhamdulillah, jualan kita laris di tengah antrean warga yang mau beli BBM di SPBU ini," jelasnya.
Meski begitu, Masita berharap ada bantuan pemerintah agar rumahnya yang rusak di Kabupaten Sigi dapat diperbaiki kembali.
"Sementara saya dan keluarga tidur di tenda-tenda dekat rumah," kata Masita.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengimbau warga Sulawesi Tengah untuk memulai kembali aktivitas perekonomian yang sempat lumpuh.
Bahkan sebelum meninggalkan Kota Palu. Jokowi menginstruksikan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota setempat untuk mengaktifkan kembali pelayanan bagi masyarakat.
"Saya minta kantor-kantor pemerintah dibuka agar pelayanan masyarakat normal kembali," kata Jokowi.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan video pilihan berikut ini: